04. Apa Itu?

243 31 2
                                    

Sisa hari itu di gunakan untuk berlatih dan juga bersantai di taman belakang istana yang memiliki pemandangan matahari terbenam yang cantik dan saat malam, bintang-bintang memenuhi langit dan juga 4 Planet Five Numeral lainnya terlihat seperti bulan jika di bumi.

"Cantik nya pemandangan." kata duo Y saat pemandangan di langit memperlihatkan meteor dan bintang yang bertebaran.

"Woah best nya, kalau jual pasti laku." ucap Gopal yang terus memotret pemandangan dengan kamera yang entah darimana dia dapat.

"Bagi kitorang hal ni dah biasa sebab di sini ialah markas kitorang. Kitorang akan kat Stesen Tapops atau Tempur-A bila betul-betul penting je." kata Ailsa yang tetap melihat langit malam itu hingga BoBoiBoy yang duduk di sebelahnya dapat melihat pantulan pemandangan di mata Ailsa.

"Ha BoBoiBoy, kalau kau nak tau beberapa postcad yang Akak kirim tu asalnya dari planet ni. Kau dah baca semua postcad Akak kan?" BoBoiBoy terkejut saat Ailsa tiba-tiba menatapnya dan dia mengalihkan pandangannya ke langit, 'Akak macam Mama la, cantik.' batin BoBoiBoy.

"Patut la macam terlebih cantik, berarti Ayah pun sama la?" kata BoBoiBoy yang masih menatap langit malam, 'BoBoiBoy macam Ayah bila Ayah tak asik cakap-"Berdikari"-.' pikir Ailsa melirik BoBoiBoy sekilas.

"Ayah kan mengembara, jadi beza Planet tapi beberapa ada yang dari Planet ni." jawab Ailsa merangkul BoBoiBoy yang masih diam.

"Mana Ayah sekarang Akak?" tanya BoBoiBoy memiringkan kepalanya saat menatap Ailsa.

"Entahlah, Akak pun dah tak dengar kabar Ayah selama 2 bulan selepas lamaran. Mengembara lagi kot atau tak ada misi." jawab Ailsa menatap kembali langit.

BoBoiBoy menyenderkan kepalanya di bahu Ailsa dan tertawa kecil, "Hehe." Ailsa menatap BoBoiBoy di bahunya dengan tatapan penasaran.

"Kenapa ni?" tanya Ailsa sedikit gemas dengan tingkah adik laki-laki nya.

"Tak de, rindu dengan Akak tak boleh ke?" Ailsa memeluk BoBoiBoy dari samping dan beberapa yang melihatnya langsung memotret tanpa flash agar tidak ketahuan.

"Boleh sangat la, Akak pun rindu adik Akak ni. Dah tinggi e rupanya kau ni, ingatkan masih kecil lagi." kata Ailsa mengacak rambut BoBoiBoy yang di tutupi topi.

"Akak BoBoiBoy dah 18 tahun la, mana ada kecil lagi." protes BoBoiBoy menggembungkan pipinya, 'Comel!!' batin semua orang yang melihatnya, terkecuali Kaizo yang sedang sibuk entah melakukan apa.

"Ada ni buktinya kau kecil lagi." Ailsa mencubit hidung BoBoiBoy pelan lalu dia menggelitik BoBoiBoy di pinggangnya.

"Ahahahah Akak cukup. Ahahhaha geli la." Double T dan tim BoBoiBoy tersenyum saat keduanya tertawa, Kaizo yang baru selesai dengan urusannya itu tersenyum tipis dan diam-diam memotretnya dan mengirimkan ke seseorang.

"Diorang akrab ya." komen Yaya.

"Yalor lama dah tak jumpa pasti terindu sangat." dukung Ying.

"Yelah dah 7 tahun nak 8 tahun diorang pisah tu. Maklum, Ailsa tak balik Bumi sebab tanggung jawab dia kat sini." balas Rosa yang masih memotret kedua bersaudara yang masih tertawa itu.

"Apa tanggung jawab Laksamana kat sini? Bukan ke sini tu markas korang je?" heran Fang.

"Tak, dia tu Ratu kat kerajaan ni. Ras Han masih pertahankan lagi sistem kerajaan jadi sebagai keturunan darah murni, Akak Ail kena la jadi Ratu kat sini yang sebelumnya di duduki oleh Makcik Bella." jawab Zein merebahkan diri ke atas rerumputan di sana.

"Kenapa korang bahas Mama pula ni?" ucap Ailsa yang asal menimbrung pembicaraan.

"Eh mana ada." jawab Zein kikuk.

Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang