Setelah lama berjalan, mereka ahkirnya sampai di titik awal mereka. "Letnan Ray dan Letnan Ryan ada kat sini?" tanya Gopal heran, dia sedari tadi tidak terlalu menyimak pembicaraan tim walau tadi dia sempat merespon.
"Haiya kau ni tak dengar ke Kapten Kaizo cakap tadi?" ucap Ying menepuk dahinya.
"Ha? Cakap apa?" semua orang sweatdrop saat akhirnya tahu jika Gopal ternyata tidak menyimak pembicaraan.
"Dah la tu Ying, jadi macam mana sekarang ni?" kata BoBoiBoy yang pasrah dengan tingkah sahabatnya dari kecil itu.
"Aku ikut Abang je, selamat malam.....zzzz" Ray langsung tidur di hoverboard miliknya dengan pulas.
"Weh! Jangan tidur la! Kita kena cari asal kabut hitam ni dulu!" kata Ryan membangunkan Ray dengan cara menggoyangkan hoverboard tersebut namun percuma, "zzzzz" Ray masih bisa tidur walau sudah hampir jatuh berkali-kali.
Ryan pasrah dengan tingkah kembarannya dan dia terpaksa menjelaskan apa yang terjadi, walau tidak semuanya, "Tidur mati, hah....jadi Ketua dah siasat sebagian dan sebab dari sinyal korang melemah tadi ialah kabut ni nama dia Kabut Hitam. Lengkapnya ada kat tab Ray, dey!" jelas Ryan dan dia pun sengaja menjatuhkan Ray dari hoverboard nya.
"Iya Akak Ail! Abang yang makan ais krim Akak Rosa tu semua!" latah Ray yang langsung berdiri saat dirinya merasa akan jatuh.
"Heh! Merepek betul! Kau yang habiskan bukan aku la!" protes Ryan menjitak kepala Ray.
"Abang tipu." pertengkaran keduanya berlanjut dan tim BoBoiBoy menjadi penontonnya. Ailsa yang melihat dari monitor terpaksa menegur mereka agar tidak berlanjut lagi.
"Hoy korang!" kejut Ailsa dari alat komunikasi mereka dan keduanya langsung diam saat itu juga, "Ya Ketua!" ucap mereka mengambil sikap sempurna.
"Korang ni aku suruh gabung diorang bukan untuk gaduh, pasal ais krim tu saya dan Rosa dah tak kesah jadi fokus!" omel Ailsa yang sudah lelah dengan pertengkaran keduanya.
"Baik Ketua!" komunikasi mati dan mereka pun kembali ke keadaan awal, "Jadi macam mana? Apa maklumat yang korang ada?" tanya Kaizo mewakili.
"Planet Gurunda ni dah tertutup dengan kabut yang bernama Kabut Hitam, sebab portal korang tadi muncul kat sini jadi sinyal korang pun asal dari tempat kita berdiri ni kecuali korang guna kapal angkasa, sinyal korang pun hanya boleh guna kat kapal angkasa." jelas Ray memunculkan hologram dari tab-nya.
"Lepas tu macam mana nak hilangkan kabut ni?" tanya Fang.
"Tu yang kena kita cari tau, tapi Ketua usulkan BoBoiBoy guna kuasa angin dia." jawab Ryan menoleh ke arah BoBoiBoy, yang di pandang hanya bisa heran dengan menunjukkan dirinya sendiri.
"Saya?" tanya BoBoiBoy bingung.
"Ya, kau kena hilangkan kabut ni dengan kuasa angin kau tapi bila tak berjaya juga, terpaksa kita siasat." kata Ryan meyakinkannya. BoBoiBoy menatap jam kuasanya sejenak dan dia akhirnya setuju.
"Baik akan saya cuba, BoBoiBoy Angin, Pusaran Angin." kabut tidak menghilang walau BoBoiBoy sudah membuat angin yang cukup kencang untuk mengusir kabut.
"Tak boleh ya? Berarti ni bukan kabut biasa, Kapten Rosa kitorang perlukan bantuan alat-alat." Ray menyalakan alat komunikasinya dan menghubungi Ailsa dan yang lainnya.
"Apa–korang–" sambungan terputus-putus dan Ray heran kenapa sinyalnya perlahan makin mengecil.
"Kapten?" Ray berusaha menghubungkan kembali sambungan tersebut namun sia-sia, "Hoi–de–*pzzt", alat tersebut tidak mendapatkan sinyal dan langsung mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete)
FanfictionStatus: complete "𝐀𝐤𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐮 𝐁𝐨𝐁𝐨𝐢𝐁𝐨𝐲."-Ailsa Han binti Amato "𝐁𝐨𝐁𝐨𝐢𝐁𝐨𝐲 𝐭𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢, 𝐀𝐤𝐚𝐤."-BoBoiBoy Han bin Amato Dialog : "Malaysia" Narasi :...