08. Mengingat?

158 20 0
                                    

Chapter sebelumnya...

Tim BoBoiBoy, kecuali BoBoiBoy, mendekat dan melihat batu tersebut dari dekat, "Agaknya memang ini batu petir tu, bentuk segi enam dan ada lambang petir." kata Yaya saat melihat batu tersebut.

Beberapa orang senang karena tujuan mereka yang pertama berhasil, tapi tentu saja ada beberapa orang yang merasakan jika hal ini terlalu mudah. Ailsa hanya diam dan melihat gerak-gerik mereka, dia seolah menunggu sesuatu.

"Tapi tak kan la senang sangat, ingat tak bila ada jebakan dan tantangan setiap wilayah batu tu." kata Kaizo sebelum ledakan yang berasal dari batu yang Gopal temukan dan ada hal yang di luar dugaan mereka.

Back....

Ledakan itu memisahkan mereka, Kaizo bersama tim BoBoiBoy sedangkan BoBoiBoy bersama Ailsa dan Maira.

Kaizo dan tim BoBoiBoy terjatuh ke bawah tanah yang ternyata masih ada bangunan di sana, sisanya mereka masih di atas permukaan.

Begitu debu perlahan menghilang, mereka pun sadar jika mereka terpisah. "Ail! Kau dan yang lain tak pe?!" teriak Kaizo dari bawah dan beruntung yang ada di atas mendengarnya.

"Kitorang tak pe Kai! Korang macam mana?!" jawab Ailsa yang juga ikut berteriak, takut jika suaranya tidak terdengar tapi beruntung terdengar.

"Kitorang pun oke! Dapat gunakan jam komunikasi tak?!" balas Kaizo dan Ailsa langsung mencoba menghubungkan komunikasi miliknya dan berhasil.

"Dapat! Jadi macam mana? Kat mana korang?" kata Ailsa begitu sambungan tersambung.

"Entahlah, tapi rasanya kat laluan bawah tanah." jawab Kaizo memeriksa keadaan sekitarnya dan dia juga melihat teman-teman BoBoiBoy sedang saling menolong.

"Laluan bawah tanah? Ada ke bangunan macam tu kat tengah-tengah hutan ni?" tanya Maira mendekat ke arah Ailsa setelah mengobati luka BoBoiBoy, tentu bersama BoBoiBoy di belakangnya.

"Ada, tapi aku tak tahu pasti keberadaannya sampai diorang ada kat laluan tu. Kejap, aku macam dah ingat sesuatu." Ailsa mencoba mengingat sesuatu dan selama beberapa menit, hanya hening yang menemani mereka hingga setelah 10 menit berpikir, Ailsa mengingatnya.

"Dah ingat. Kai, korang pergi kat utara dan jumpa nanti kat 'Badai Ribut'. Laluan tu langsung kat arah Batu Angin atau batu kedua." kata Ailsa setelah teringat sesuatu.

"Macam mana kau tahu lokasi selanjutnya?" tanya Kaizo.

"Oh, batu tadi yang sebabkan ledakan tu ada tulisan yang BoBoiBoy nampak bertulis 'Badai Ribut' kat arah utara. Kan BoBoiBoy?" jawab Ailsa menoleh ke BoBoiBoy yang ada di belakangnya.

"Oh ya, betul. Saya baru bagitahu Ketua dengan Kapten Maira je." jawab BoBoiBoy.

"Baiklah, korang berarti cari Batu Petir dan kitorang Batu Angin. Hati-hati, kita tak tahu apa jebakan lainnya." kata Kaizo.

"Aku tahu, korang pun sama." jawab Ailsa.

Kaizo mematikan panggilan dan memimpin berjalan ke arah utara yang kebetulan lorong tersebut mengarah ke utara. Sedangkan Ailsa, Maira dan BoBoiBoy mencari lagi Batu Petir di wilayah tersebut.

"Laluan apa ni Kapten Kaizo?" tanya Yaya saat mereka berjalan melewati persimpangan dan mereka tetap berjalan lurus ke arah utara.

"Banyak betul relief kat laluan ni, macam laluan kuno." sambung Ying saat melihat ukiran yang ada di dinding.

"Betul. Laluan ni dah ada ribuan tahun lepas dan menurut maklumat yang Ketua Ailsa bagi, laluan ni ialah jalur perpindahan rahsia pada masa peperangan dulunya dan relief ni macam catatan sejarah tapi tak de yang boleh terjemahkan." jelas Kaizo yang terus melihat ke depan dan juga waspada jika ada jebakan atau sesuatu menyerang mereka.

Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang