09. Masa Lalu

154 19 0
                                    

Chapter sebelumnya...

"Aku nak tahu apa yang dah jadi, korang duduk diam-diam kat situ. Kuasa Manipulasi Masa, Past." cahaya muncul di sekitar mereka dan seketika mereka seperti kembali ke masa lalu.

Back...

Mereka kembali ke masa lalu dan Ailsa langsung melihat ke arah sekitarnya dengan tatapan menyelidiki, "Kita kat mana ni?" tanya Fang ikut melihat ke sekelilingnya.

"Masa lalu, lebih tepatnya 500 tahun lepas. Tepat dengan pembantaian Ras Han." jawab Ailsa menyentuh dinding lorong. 'Beza dengan yang tadi, berarti betul apa yang BoBoiBoy cakap.' batin Ailsa melirik ke BoBoiBoy yang nampaknya lebih tertarik dengan tulisan dinding.

'Semoga tak de yang sadar.' batin Ailsa melihat ke segala arah, berharap muncul sesuatu dan Kaizo yang sedari awal perjalanan ekspedisi sudah mengawasi Ailsa semakin merasa curiga.

'Kenapa Ilsa betul-betul nak sangat tau masa lalu? Terlebih panggilan dia dengan kitorang berbeza. Apa betul dia ni Ilsa?' batin Kaizo yang sudah curiga dari awal.

"Macam sama je. Tak de beza pun." kata Gopal setelah melihat ke sekitarnya dan memang pemandangannya sama seperti apa yang mereka lihat sebelumnya.

"Tak, ini laluan yang lama agaknya. Bentuk tulisan kat dinding pun beza, tengok la." tim BoBoiBoy memperhatikan lagi bentuk tulisan di dinding yang BoBoiBoy tunjukkan.

"Macam lain sikit." gumam Yaya. "Tak de beza pun." tim BoBoiBoy hanya sweatdrop mendengar pernyataan Gopal. 'Terserah kau la Gopal.' batin Fang dan Ying yang nampaknya sudah lelah dengan tingkah sahabatnya dari kecil itu.

"Kenapa kau nak sangat tau masa lampau ni?" tanya Kaizo yang sudah tidak tahan untuk tahu apa yang membuat Ailsa ingin pergi ke masa lalu. Ailsa melirik sejenak ke arah Kaizo dan kemudian mengalihkan pandangannya.

"Saja. Tenang, kita memang ada kat masa lampau tapi kita tak kan rubah jadi korang tak payah risau." jawab Ailsa dan tak lama ada suara yang mengalihkan pandangan mereka.

"Cepat! Kita kena sembunyikan sisa batu kristal ni semua! Sebelum Reck dan Shen dapat jumpa kita!" atensi mereka langsung tertuju dengan 10 orang yang berlari ke arah mereka, tetapi mereka tidak tahu jika ada sesuatu di hadapan mereka seperti tembus pandang.

"Diorang tak boleh nampak kita, jom ikuti diorang." belum juga Ailsa berlari menyusul, ledakan besar yang tepat di belakangnya. Tentu saja hal itu mengejutkan mereka dan dari balik debu yang berterbangan, muncul 2 siluet dan salah satunya menyerang 10 orang yang berlari tadi dan menyebabkan sebagian dari lorong hancur.

Saat debu menghilang, Ailsa menatap tajam 2 orang yang ternyata adalah Reck dan Shen di masa lalu. Berbeda dengan Ailsa yang menatap tajam, yang lainnya menatap keduanya terkejut karena penampilan keduanya sangat berbeda walau aura yang mereka keluarkan sama.

"Aku dah bagi korang kesempatan untuk serahkan Batu tu semua elok-elok, tapi korang lagi pilih jalan ni ya? Baik kitorang ikut permainan korang, Shen." Shen maju satu langkah dengan senyuman remeh dan tombak baja di tangannya.

"Baik Abang, mari kita main." kata Shen sebelum dia melesat ke arah 10 orang itu namun dia tidak bisa mendekat ke orang yang membawa tas yang nampak bersinar karena seorang wanita menahannya dengan pedangnya.

*trang

"Tuan Aira!" teriak ke sembilan orang itu saat Aira menahan Shen. Wanita yang di panggil Aira hanya melirik sejenak dan tersenyum singkat.

Ailsa tersenyum tipis saat melihat sosok Aira yang menahan serangan Reck dan Shen. 'Aira....' Ailsa menyentuh dada dia dan terus memperhatikan sosok Aira.

Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang