Pagi harinya, para perempuan sudah bangun mungkin sekitar pukul 5 pagi atau saat subuh sedangkan para laki-laki masih tertidur, BoBoiBoy kembali tidur setelah sholat subuh.
"Pagi korang, boleh tak bantu kitorang memasak?" kata Ailsa saat melihat duo Y keluar dari tenda mereka.
"Baik Akak." sekedar informasi, mereka akan memanggil sesuai pangkat saat sudah masuk jam kerja dan setelahnya akan memakai panggilan yang normal.
"Mai, kau taruh ni lepas tu siapkan pinggan dan lainnya. Aku nak kejutkan yang lelaki dulu." kata Ailsa sebelum dia beranjak dari tempatnya untuk membangunkan para laki-laki.
Saat akan membangunkan Kaizo, ternyata di saat yang sama dia keluar dari tenda. "Oh bagus kau dah bangun, pergi siap-siap lepas tu tunggu sarapan e. Aku nak kejutkan yang lain." kata Ailsa tersenyum seperti biasa dan pergi membangunkan BGF.
"Boy, Gopal, Apang, bangun. Dah nak pukul tujuh, kena marah Laksamana Tarung korang nanti." kata Ailsa dengan tanpa beban.
BGF langsung kalang kabut dan Ailsa meninggalkan mereka begitu saja untuk membantu Duo Y dan Maira memasak sarapan.
"Kitorang dah siap!" kata BGF begitu sarapan batu saja siap.
"Eh mana Laksamana Tarung?" pertanyaan Gopal langsung membuat mereka tertawa. BGF sendiri langsung paham jika Ailsa hanya mengerjai mereka agar terbangun.
"Maaf la, korang susah sangat nak bangun. Terutama, BoBoiBoy~" si pemilik nama langsung berkeringat dingin.
Jika di bandingkan dengan musuh-musuhnya yang pernah dia hadapi, Ailsa lebih menyeramkan setelah ibu mereka dan sebelum ayah mereka. 'Habis la, Akak mesti bebel panjang ni.' batin BoBoiBoy yang sudah terlihat pasrah.
"Akak dah cakap jangan biasakan tidur selepas sholat, bukannya tak boleh tapi baik kau gunakan waktu tu untuk olahraga atau apapun yang terpenting jangan tidur, tak baik. Lepastu..." Ailsa memulai cerewet seperti ibu-ibu dan BoBoiBoy yang menjadi korban hanya bisa diam mendengarkan.
"Dah tu Akak Ail, sarapan nanti dingin tau. Lepas tu diorangkan masih kena sekolah kan?" kata Maira menyudahi ceramah Ailsa.
"Eh iya juga, dah baik sarapan lepas tu siap-siap untuk terima pelajaran dari saya." mereka pun sarapan seperti biasa dan seusai sarapan, tim BoBoiBoy menunggu Ailsa yang sedang bersiap.
Setelah beberapa menit, Ailsa memulai pelajaran dan teman-teman BoBoiBoy kagum dengan cara mengajar Ailsa yang seperti guru sungguhan.
Berbeda dengan BoBoiBoy yang memasang wajah masam, terutama sekarang pelajarannya adalah sains. Sebenarnya dia pandai hanya saja jika di bandingkan dengan Ailsa, dia tetap tertinggal.
"Jadi sampai sini ada yang nak tanya?" kata Ailsa setelah penjelasan panjang lebarnya. Hening melanda dan Ailsa mengangguk.
"Baiklah bila tak de yang kena tanyakan, sebelum masuk kat pelajaran bahasa melayu, jawab 5 soalan ni dan kumpulkan dalam masa 20 minit." Ailsa membagikan kertas soal dan dia menunggu sembari mengobrolkan sesuatu dengan Kaizo dan Maira.
"Jadi, macam mana laporan diorang?" tanya Ailsa melepas kacamatanya begitu dia duduk di sebelah Maira yang sedang berkutat dengan tab-nya.
"Diorang cakap bila informan kita dah kena tangkap dan dia gunakan rancangan Zero." Ailsa menghela nafas berat dan dia menutupi pandangannya menggunakan lengannya.
"Satu lagi informan kita dah gunakan rancangan Zero, total keseluruhan ialah 15. Macam mana informan lainnya?" kata Ailsa tanpa bergerak sedikitpun dari posisinya.
"Aman dan laporan terbaru dari Kapten Rosa, diorang dah berjaya masuk kan alat pelacak kat kapal angkasa tersebut." Ailsa menurunkan tangannya dan dia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete)
FanfictionStatus: complete "𝐀𝐤𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐮 𝐁𝐨𝐁𝐨𝐢𝐁𝐨𝐲."-Ailsa Han binti Amato "𝐁𝐨𝐁𝐨𝐢𝐁𝐨𝐲 𝐭𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢, 𝐀𝐤𝐚𝐤."-BoBoiBoy Han bin Amato Dialog : "Malaysia" Narasi :...