“Mau breakfast di hotel aja atau cari resto di luar?” Daisuke bertanya sembari menyisir rambut (Y/N) dari belakang.
07.15 AM
Daisuke dan (Y/N) bangun pagi-pagi agar dapat mengunjungi tempat-tempat rekreasi yang sudah dijadwalkan. Setelah membasuh badan mereka mengenakan baju casual (yang harganya selangit) dengan warna yang sama. Kurang lebih kayak baju couple gitu deh.
“Bebas sih. Kalo di hotel kita bisa pergi lebih cepet soalnya engga perlu cari-cari resto yang cocok. Cuma ya… makanan hotel mah gitu-gitu aja. Kamu pasti bosenkan?" (Y/N) menarik nafas sebelum kembali berbicara. “Tapi kalau mau di resto kita harus nyari lagi. Takut waktu yang kebuang lebih banyak. Belum lagi restoran di sekitar sini kebanyakan harus reservasi semua.”
Daisuke berdeham tanda mendengarkan sembari menata rambut belakang (Y/N). “Aku ngikut kamu, (Y/N). Kalau gitu kita makan di hotel aja gimana? Maaf aku engga kepikiran buat rencana breakfast pagi ini.”
“Mhm, ga masalah kok.”
Keputusan pemilihan tempat breakfast selesai. Setelah siap dengan penampilan, (Y/N) dan Daisuke berjalan menuju lift dengan bergandengan tangan.
“Banyak yang honeymoon di sini ya.” (Y/N) bergumam sembari menatap pasangan-pasangan muda berlalu-lalang dengan pakaian yang kekurangan bahan di koridor dan hall hotel dengan desain rumit.
“Kita juga sebenernya lagi honeymoon lho.” Daisuke ikut menanggapi.
(Y/N) langsung memalingkan wajahnya dengan cepat.“Eh? Emang? Bukannya honeymoon itu libuaran yang diambil sama pasangan yang baru nikah di awal pernikahan mereka?”
Daisuke berkedip dan balas menatap (Y/N). “… iya kah?”
Restoran hotel yang berada di lantai atas itu sudah cukup ramai. Setelah memberi tahu kode kamar, seorang resepsionis menggiring mereka ke salah satu meja berisi sepasang kursi ber-arsitektur tinggi yang dekat dengan pemandangan luar.
Aroma laut langsung menerpa wajah (Y/N).
Sepanjang makan, Daisuke memberi tahu tempat-tempat yang akan mereka kunjungi hari ini. Sesekali menyuap sesekali menjelaskan. Di tengah-tengah percakapan hangat itu, tiba-tiba seseorang mendekati mereka dan menepuk bahu Daisuke.
“Daisuke? Daisuke Kambe kan?”
Perempuan. Umurnya sekitar 2 tahun lebih muda dibanding (Y/N). Rok mini dengan potongan baju di atas pusar yang ketat itu sampai memperlihatkan belahannya. Pupil Daisuke langsung melebar ketika menyadari sosok yang ia kenal di berdiri di sampingnya.
“Benar! Daisuke! Haha apa kabar?” tanpa ba bi bu, perempuan itu langsung memeluk Daisuke erat.
(Y/N) yang sedang menegak minuman langsung tersedak. Spontan, suaminya langsung berdiri menjauh dan melepaskan pelukan perempuan itu dengan kasar.
“Iih~ kok gitu sih. Jangan bilang kamu lupa sama aku…” Perempuan itu memanyunkan bibirnya dan memasang ekspresi sedih.
Sepertinya dia memang tidak menyadari keberadaan (Y/N). Karena sepanjang beberapa menit kedepan, ia terus mendekari Daisuke yang terkihat tidak nyaman dan berusaha menyentuhnya.
Tepat sebelum (Y/N) sempat melompat dan melempar ‘cewek genit yang entah muncul dari mana’ dari jendela, Daisuke langsung berteriak.
“RIN! Aku sudah menikah!” dengan satu jurus kalimat, perempuan itu langsung berhenti.
Daisuke mengangkat jari manisnya yang dihiasi cincin mewah dan berjalan cepat ke arah (Y/N). Memeluknya.
“Ini (Y/N). Istriku.” Perempuan bernama Rin itu tidak repot-repot menyembunyikan wajah tidak sukanya. Dengan cepat, ia memandangi (Y/N) dari ujung rambut hingga ujung kaki dan menaikkan alis.
“Oh.”
Seperti kedatangannya yang tiba-tiba, ia juga langsung menarik salah satu kursi terdekat dan meletakkannya tepat di sebelah kursi Daisuke. Wajah masamnya berubah menjadi senyum manis. Ia menjulurkan tangan.
“Hai. Aku Rin. Mantan pacar Daisuke.”
_______
Konnichiwa, minna!
Fanfic haikyuu watashi di book sebelah akhirnya dibukuin jugaaa♡
Kalau tertarik bisa langsung cek website
menulis.ruangkarya.net ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝘼𝘿𝘿𝙔𝙎𝙐𝙆𝙀 [ ($) ] ᴍʏ ꜱᴜʟᴛᴀɴ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
FanficHusband Daisuke Kambe x Reader Daisuke dan pacarnya yang absurd akhirnya menikah. Bagaimana keseharian pasutri ini? Kehidupan baru bersama suami sultanmu baru saja dimulai!