"Stalker?" Daisuke langung membisu.
Ia teringat beberapa minggu diawal hubungannya dengan (Y/N). Pasangannya itu pernah bercerita mengenai masa lalunya dengan seorang lelaki ketika ia berada di sekolah menengah atas.
Namanya Araki. Dia adalah adik kelas (Y/N) yang berada di klub ekstrakulikuler yang sama. Hubungan mereka hanya sebatas senior dan junior yang lama kelamaan menjadi dekat karena Araki yang selalu datang ketika memiliki masalah. Tidak butuh waktu lama bagi Araki untuk jatuh hati dan menyatakan perasaannya pada (Y/N).
Namun karena sedari awal ia hanya menanggapnya sebagai adik kelas, (Y/N) menolaknya. Anehnya, hubungan mereka tidak berubah. Araki tetap bersikap normal seperti biasanya. Bersamaan dengan hal itu, setiap hari (Y/N) merasa batinnya tidak tenang. Entah di sekolah ataupun di rumahnya sendiri. Selain itu barang-barang pribadinya mulai menghilang.
(Y/N) sampai tidak bisa tidur selama beberapa waktu. Alhasil wajahnya yang pucat menarik perhatian Araki saat di sekolah. Dengan wajah khawatir polosnya, Araki menggandeng (Y/N) menuju UKS pada saat kegiatan klub berlangsung.
"Tiduran di sini dulu ya. Biar aku panggilin petugasnnya." Araki berkata lembut.
(Y/N) hanya menangguk dan berbaring. Sebelum sempat tertidur, ia mendengar notifikasi. Segera ia melirik ke arah sumber suara. Hp milik Araki menyala. Ketinggalan, pikirnya. Sebelum ia menutup mata kembali, sesuatu menarik perhatiannya.
Wallpaper lockscreen milik Araki. Di situ terlihat seorang siswi yang sedang berada di depan pintu rumah, berusaha melepas sepatu. Sekilas, (Y/N) berpikir perempuan itu merupakan pacar Araki, sampai ia memfokuskan pandangannya.
Halaman rumah itu persis seperti miliknya. Tidak, bahkan sama. Mulai gaya rambut, tas, hingga sepatu. Bulu kuduknya langsung berdiri.
"Kamu lihat apa?" Araki sektika berada di hadapannya dengan wajah dingin.
----
"Stalker. Iya. Araki."Kalimat (Y/N) langsung membuyarkan lamunan Daisuke. Seketika dadanya terasa sesak. Bagaimana jadinya jika dulu ia bisa berada di sekolah yang sama dengan (Y/N).
Pengalaman tidak menyenangkan itu tidak akan terjadi karena ia pasti akan melindunginya. Tidak akan membiarkan lelaki manapun memiliki niatan dan merasa pantas bersama dengan (Y/N).
"Dia bakal mati." Daisuke bergumam pelan.
(Y/N) hanya menyunggingkan senyum tipis. "Udahlah, lagian dia udah ada di kantor polisi sekarang. Nanti kita urus lagi aja buat hukumnya. Nah sekarang... waktunya kita santai terus istirahat sebelum besok kerja lagi."
Daisuke tidak menyadari, mobil mewahnya sudah terparkir di depan mansion. Ia hanya menangguk. Membiarkan istrinya menggandengnya memasuki tempat tinggal mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝘼𝘿𝘿𝙔𝙎𝙐𝙆𝙀 [ ($) ] ᴍʏ ꜱᴜʟᴛᴀɴ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ
FanfictionHusband Daisuke Kambe x Reader Daisuke dan pacarnya yang absurd akhirnya menikah. Bagaimana keseharian pasutri ini? Kehidupan baru bersama suami sultanmu baru saja dimulai!