Who?

1.1K 165 8
                                    

(Y-Y/N)? (Y/N) kan? Lu masih inget gue?”

Sebelum (Y/N) sempat menjawab. Daisuke langsung menampar lelaki itu. Pipinya merah dan hidungnya mengeluarkan darah. “Jangan sentuh.”

Tidak berhenti sampai situ, Daisuke juga mengepalkan pergelangan tangan dan mengayunkannya sekuat tenaga ke perut lelaki itu.

Kini tidak hanya hidungnya yang mengeluarkan darah, mulutnya pun juga. Selagi sibuk menyeka ujung bibirnya, tangan Daisuke sudah melayang menuju kepala. Menjambak rambut dan menghantamkannya pada kap mobil.

Sebelum perkelahian menjadi lebih ganas, sopir mereka langsung menengahi.

"Daisuke-san. Sekarang kita ada di tengah jalan. Banyak orang memperhatikan. Kalau mau dihajar lebih kejam lagi, lebih baik kita ke tempat sepi."

Daisuke hanya menghela nafas kencang. Perhatiannya kembali tertuju pada (Y/N) yang mukanya menjadi pucat pasi.

"(Y/N)?"

Sebelum (Y/N) sempat menjawab panggilan suaminya, ia langsung mengambil ancang-ancang. Mengangkat kakinya dan mengantamkan sepatu haknya ke selangkangan lelaki itu.

Seketika saja orang itu tersungkur sembari menjerit kesakitan. RIP masa depan. Telornya pecah.

Daisuke dan sopir pribadinya meringis. Refleks memegangi paha mereka.

"Kamu kenal dia?" Setelah beberapa saat bertanya.

(Y/N) mengangguk. "Iya. Dia-"

Selagi perhatian Daisuke dan (Y/N) teralihkan, lelaki itu berusaha kabur dengan tertatih-tatih. Kakinya seperti pincang.

Sayang, si sopir langsung menarik kerah orang tersebut.

"Mau diapakan?" Tanyanya kepada Daisuke.

"Kasih ke polisi. Dia megang-megang (Y/N) tanpa izin. Bisa masuk pidana pelecehan seksual." Jawabnya dingin. "Telfon Haru. Suruh dia yang urus."

Tanpa ba-bi-bu sepertinya masalah itu selesai. Sepertinya. Daisuke mulai membuka mulut. Kembali meminta jawaban yang sempat terpotong tadi.

"Aku kenal. Dia stalker." (Y/N) menjawab pelan.

------------
-A/N: Kepandekan ga sih?

𝘿𝘼𝘿𝘿𝙔𝙎𝙐𝙆𝙀  [ ($) ] ᴍʏ ꜱᴜʟᴛᴀɴ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang