Chapter 19 : Kalau Kamu Membuatnya Sedih, Biar Aku yang akan Membahagiakannya..

58 4 16
                                    

Aku berlari ke kamar mandi setelah Kim pergi dari kamar. Ku kenakan lagi pakaianku. Ku tatap cermin sambil mengumpati diri sendiri.

" Michin yeoja Jessica."

Aku memukuli kepalaku karena perasaan malu yang menjalari seluruh tubuh.

" Loe ngapain sih tadi? Hissshhhh... Muka gue mau di taruh dimana? Kim udah lihat semuanya. "

Aku merosot ke lantai kemudian memukuli lantai kamar mandi.

" Dasar bego bego bego. Udahnya di telanjangin engga di apa-apain pula. Isshhh kenapa gue malah mikirnya kesitu sih?" Aku mengomeli diriku sendiri yang pikirannya terlalu ngalor ngidul.

Sebenarnya selain malu aku juga kesal pada Kim yang menghentikan aktifitasnya tiba-tiba di saat aku sedang menuju puncaknya.

" Dasar Kim juga engga peka." rutukku.

Aku mencoba berdiri untuk menemui Kim.

Kubuka pintu kamar, kulihat Kim sedang duduk sambil menunduk.

Ku dekati dia dan memanggilnya.

" Kim?"

Dia memejamkan matanya sebentar kemudian menoleh ke arahku.

Kulihat Kim menatapku dengan tatapan yang aneh. Wajahnya memerah. Dia menatapku dengan tatapan yang menurutku sangat seksi. Ah kamu Jess, otakmu kotor sekali.

" Kim kamu kenapa? Mukamu merah."

Dia tidak menjawabku, hanya tersenyum.

Aku perlahan mendekatinya. Dia menengadahkan kepala, memperlihatkan jakunnya yang membuatku semakin tergoda. Ah sial. Aku mengumpati diri dalam hati. Nasib nih punya pacar yang menggoda tapi pengendalian dirinya sangat kuat.

" Kim? Kamu kenapa?"

Aku menyentuh pundaknya. Dia menoleh ke arahku.

" Sayang?" Panggilnya.

Kucium aroma alkohol dari mulutnya.

" Kamu mabuk Kim?"

Dia malah tersenyum menggoda padaku. Dengan wajah yang memerah malah semakin membuatku gemas kepadanya.

" Aku minta maaf sayang. Aku... engga... bisa melanjutkannya dalam keadaan sadar. Kamu... pasti... kesal kan?" Ucap Kim susah payah.

Sejujurnya aku tahu maksud perkataannya. Tapi kali ini di ucapkan oleh seseorang yang sedang mabuk. Haruskah ku respon?

" Kamu bilang apa sih?" Jawabku.

" Kalau kamu.... mau... ayo kita bikin... Kim junior."

Selanjutnya Kim mendekatiku dan menciumi ceruk leherku. Aku geli namun aku menikmatinya sekilas, hingga aku tersadar bahwa Kim saat ini tengah mabuk.

" Lepasin Kim! Kamu sekarang lagi mabuk."

" Aniyaa... aku engga.. mabuk." Jawabnya kembali ke leherku dan mengecupnya. Membuat tanda kepemilikan sebelum aku sempat menariknya.

" Kim? Sadar!"

Dia melihat ke leherku dan menunjuk bekas kecupan berwarna merah dengan senang. Aku mengikuti telunjuknya dan terkejut melihat dia membuat tanda di sekitar bahuku.

" KIM? Kamu kenapa buat tanda kaya gini sih?" Omelku sebal. Bisa gawat kalau sampai terlihat orang apalagi kalau Dea.

" Itu.. tanda kepemilikanku. Kamu..cuma punyaku. Jonathan... Kim."

Dia tertawa-tawa senang.

Ting.. Tong...

Suara bel terdengar. Aku terkejut karena ini adalah apartemen Kim yang jarang orang tahu. Jadi siapa yang bertamu ke sini?

Menikah Dengan IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang