Chapter 26 : Aku Ingin Menjelaskannya

68 4 9
                                    

Aku terbangun pukul 2 dini hari. Aku terkejut melihat Kim tertidur di sebelahku dengan dadanya yang terlihat telanjang. Tubuhnya di balut selimut putih hotel. Aku pun melihat diri sendiri yang tidak berbeda jauh kondisinya.

Teringat pergumulan hebat beberapa jam lalu. Aku mengulum senyum malu. Ingin rasanya aku berteriak. Bagaimana tidak. Kim sudah melihat semuanya. Bahkan dia sudah merasakannya. Aku tertawa sendiri hanya saja ku tahan agar suaraku tidak membangunkan Kim.

Aku hampir tidak percaya saat Kim menciumku dan mengatakan merindukanku. Jadi selama ini Kim sama menderitanya denganku? Menahan cinta dan rindu. Tapi kenapa dia tidak jujur saja saat ku tanyakan padanya apakah dia merindukanku?

Aku memandangi wajahnya yang sedang tertidur pulas. Wajah tampan yang kemarin membuatku gila saking merindunya. Di pikir-pikir wajahnya juga seksi saat tengah bergumul tadi hehehe. Astaga aku mesum sekali.

Tak terasa aku memejamkan mataku lagi saking lelahnya.

Aku terbangun saat alarmku berbunyi. Aku mengambil ponselku di nakas dan mematikannya. Aku langsung tersadar saat mataku melihat ruangan yang bukan merupakan kamarku.

Aku langsung terduduk. Kulihat diriku masih belum memakai sehelai benang pun. Aku menoleh ke samping dan tidak ku temukan Kim. Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Kupikir pasti Kim ada di dalam. Aku lekas turun dari kasur memunguti pakaianku yang tergeletak di lantai.

" Awwww. " Aku menjerit saat kurasakan bagian miss v ku terasa perih. Aku baru ingat aku baru saja melepas keperawananku semalam.

" Jess? Kamu kenapa teriak?"

Ku dengar suara Kim bertanya padaku dari dalam kamar mandi.

" Engga ada apa-apa Kim." Jawabku

Kim keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe.

Aku terkejut melihatnya dan spontan menutupi tubuh telanjangku dengan selimut.

" Kim stop there! Jangan lihat ke sini!" Teriakku.

" Emang kenapa?" Tanyanya polos sambil memandangiku.

" Aku belum pakai baju."

Kim kulihat mengulum senyum.

" Aku juga belum pakai baju." Jawabnya enteng.

" Tapi kamu kan pakai jubah mandi."

Dia menarik senyum manisnya.

" Cepetan masuk lagi sana ke kamar mandi, aku mau pakai baju dulu!" Usirku kesal.

" Cepet!" Usirku tak sabaran karena Kim masih asyik berdiam disitu.

" Iya. Iya. Lagian ngapain malu? Aku juga udah lihat dan ngerasain semuanya." Godanya padaku.

Aku melotot ke arahnya.

" Udah buruan sana!"

" Tuh di kasur buktinya." Tunjuk Kim kemudian lari masuk ke dalam kamar mandi saat aku melemparkan bantal ke arahnya.

Aku melihat ada noda merah di seprei. Dan seketika aku tersadar bahwa aku sudah menyerahkan keperawananku pada Kim semalam. Lalu bagaimana nanti ke depannya? Aku pun baru menyadari bahwa Kim tidak menggunakan pengaman dan dia membuang spermanya di dalam. Arrrrgghh kenapa aku bisa sebodoh ini sih? Bagaimana nanti kalau aku mengandung Kim junior?

" Udah belum Jess?" Kim berteriak dari kamar mandi.

" Belum." balasku yang kemudian bergegas memakai bajuku lagi.

Kim pun keluar dengan pakaian yang lengkap. Dia menghampiriku dan duduk di sofa dengan canggung. Dia memegangi telinganya.

" Kamu masih ngerasa perih?"

Menikah Dengan IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang