Chapter 16 : Kembali

50 5 11
                                    

Setelah perdebatan itu akhirnya kami berdua memutuskan untuk kembali tiga hari setelahnya. Kim bilang dia akan menunggu kakiku benar-benar sembuh agar tidak membuat khawatir papa.

Akhirnya di hari ke enam kami kembali ke kehidupan kami semula. Kim mengantarku ke rumah.

Sesampainya di rumah aku segera mencari papa yang ternyata ada di ruang tamu sedang membaca koran. Mungkin Kim sudah memberitahu kepulangan kami pada papa. Seketika aku menghambur ke pelukan papa.

" Papaaa."

Papa berdiri kemudian menyambut pelukanku.

" Uuhhhh anak papa yang cantik baru inget pulang nih?"

Aku melepaskan pelukan kemudian menatapnya.

" Papa kok gitu sih? Jessi kangen tahu." Ucapku manja.

" Ya lagian kamu liburan lama banget, mentang-mentang sama Oppa J. Mana engga ngajak papa lagi."

" Mmmm.. Maaf deh." Jawabku dengan nada yang masih manja.

" Ya udah sana kamu mandi dulu. Bau tahu."

" Ih papa gitu. Ya udah aku mandi bentar ya? Kim aku mandi bentar ya?" Pamitku juga kepada Kim. Dia mengangguk.

" Aku langsung pamit pulang aja Jess." Ucap Kim.

" Loh kok?"

" Udah biarin aja, Nathan juga capek kali Jess." Ucap papa.

" Ya udah deh, kalau gitu kamu hati-hati ya. Bye." pamitku sambil melambaikan tangan sementara Kim tersenyum membalas lambaianku.

***

Kim POV

Setelah Jessi menghilang dari ruang tamu, aku pun berpamitan pada papanya. Tapi tiba-tiba saja papa Jessi menyuruhku untuk tinggal sebentar, katanya beliau ingin bicara denganku. Kami pun akhirnya duduk di sofa.

" Nathan?"

" Ya om."

Om William terlihat bingung untuk mengatakannya.

" Mmmm.. Gimana yah om bilangnya?"

Aku mengernyitkan dahi.

" Ada apa ya om?"

Om william terlihat menggaruk-garuk  pelipisnya.

" Kamu mencintai Jessica?"

Pertanyaan Om William terdengar biasa tapi entah kenapa aku malah merasa khawatir dengan pertanyaan yang akan ku dengar selanjutnya.

" Tentu saja om, saya mencintai Jessica. Perlu om tahu juga bahwa saya ternyata sudah menyukai Jessica sejak 20 tahun lalu saat kami sekeluarga datang ke Jakarta setelah kepergian eomma. Jadi om tidak perlu meragukan perasaan sayang saya sama Jessica."

Om William terlihat menganggukkan kepala mengerti.

" Waaaaahh om baru tahu mengenai ini, Jessi belum cerita apa-apa sama om soalnya."

Aku tersenyum mendengar jawaban om William.

" Tapi Nathan."

Nah kan apa aku bilang masih ada "tapi" dan aku khawatir dengan apa yang akan dikatakan Om william selanjutnya.

" Om jadi berpikir ulang untuk menikahkan Jessi anak om dengan kamu."

Aku terkejut mendengarnya. Seketika aku menoleh pada Om William.

" Maksud om apa yah?"

" Om tidak meragukan perasaan kamu untuk Jessica. Dan om juga sangat senang karena bisa berbesan dengan appamu, sahabat om sendiri tapi entah kenapa om merasa Jessi akan banyak berkorban untuk kamu di kemudian hari karena profesimu itu."

Menikah Dengan IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang