Side Story of Tay Bagaskara

1.7K 117 36
                                    

Hai semua😊
Ini adalah bab bonus yang menceritakan bagian sisi Tay Bagaskara yang gak pernah ada dalam novel sebelumnya.

Happy Reading 💙

*

*

Tay tak bisa berhenti tersenyum melihat New yang kini tidur di meja sebelahnya.

Sudah satu jam berlalu sejak bel pulang sekolah berbunyi, tapi tak ada niat sedikitpun untuk Tay membangunkan New.

New terlalu menggemaskan saat tidur bagi Tay, dan membuat Tay hanya ingin diam di sebelah New dan mengamati setiap lekuk wajah New.

Kulit wajah New begitu mulus. Bukan hanya wajah, tapi seluruh bagian tubuh New yang terlihat oleh mata Tay sangat mulus, putih, bening seperti kulit bayi.

Sejak dulu Tay sangat ingin menyentuh kulit New, tapi Tay tak pernah memiliki keberanian.

Bagi Tay, New adalah cinta yang tak akan pernah bisa ia gapai. New adalah suatu kemustahilan yang tak mungkin ter-raih.

Bersama dengan New seperti sebuah angan dan mimpi yang begitu indah.

Dengan melihat New seperti saat ini saja sudah cukup untuk Tay. Tay tak ingin lebih. Cukup ia berada di dekat New, menatap New seperti ini, sudah membuat Tay sangat bahagia.

Hanya saat New tertidur seperti ini saja Tay bisa melihat New sepuasnya, karna saat New bangun, Tay harus memasang topeng nya lagi.

Ya, Tay memilih untuk berpura-pura membenci New hanya agar New tetap nyaman berada di dekatnya. Hanya dengan berpura-pura cuek dan tak menyukai New, maka New akan terus berada disisinya.

Tay terlalu takut mengatakan yang sebenarnya, lalu New akan menjauhi nya. Tay tak bisa bayangkan bagaimana hidup nya tanpa New disisi nya.

Hidupnya tanpa New takkan berarti apa-apa lagi.

Sudah hampir lima tahun ia menyukai New dan ini masih baik-baik saja bagi Tay karna New masih di sisinya.

Sekarang Tay dan New duduk di bangku kelas tiga SMP. Lima dari lima belas tahun hidupnya, Tay gunakan untuk menyukai New diam-diam. Dan Tay akan terus melakukan ini sampai ia mati.

Jika suatu saat nanti New memiliki kekasih. Tay tak apa, walaupun akan terasa sangat sakit, tapi Tay tak apa asalkan New masih dekat dengan nya. Tay ingin menghabiskan seluruh hidupnya untuk mencintai New.

Tangan Tay bergerak untuk menyentuh wajah New, tapi tak jadi Tay lakukan. Tay tak ingin membuat tidur New terganggu.

"Hin, apa lo se-ngantuk itu sampai gak denger suara bel sekolah?" Bisik Tay

"Hin.. leher lo gak sakit tidur gitu?? Gue harus gimana? Bangunin lo? Atau biarin lo tidur gini?" Bisik Tay lagi.

Tay menghela nafasnya panjang karna bingung, apa yang harus ia lakukan terhadap New.

Tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Tay dan menarik Tay keluar dari kelas.

"Mmmpphh!!!" Tay mendelik kaget dan memberontak, tapi tenaganya tak cukup kuat karena bukan hanya satu orang yang menyeretnya keluar, melainkan ada tiga orang.

Ketiga orang itu membawa Tay ke ruang kelas sebelah, dan baru melepaskan Tay disana.

"Bangsat!!!!" Bentak Tay kesal.

"Oittt, sabar Tay—" Off mengangkat kedua tangannya.

Tay menoleh dan menatap ketiga sahabatnya dengan kesal.

Matahari untuk Hin | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang