1 : First meet, first time

2.7K 203 4
                                    

R 18+ 

sexual activity (scroll down until -- for skip)

POV : General

Tubuhnya terhentak seiring dengan pergerakan pria yang menguasainya untuk sesaat. Sunoo sudah mabuk, dan rangsangan ini mungkin adalah efek sampingnya. Niat hati beristirahat di kamar milik rekan kantornya si tuan rumah pesta, Jay Park, berakhir dengan kegiatan panas yang Sunoo lakukan dengan orang asing. Ini sama sekali tidak benar. Entah apa yang ada dipikiran Sunoo hingga ia terbuai bersedia, yang jelas Sunoo sangat menikmatinya.

Intens netranya memindai wajah sosok yang sama terengah seperti Sunoo. Dari dekat sini figurnya memiliki beberapa ciri khas. Orang ini sangat tampan. Sebenarnya bukan orang yang benar-benar asing. Sunoo tahu lelaki ini.

Pria itu sibuk mempercepat iramanya dengan berucap kalimat yang sedikit tidak jelas. Bau alkohol yang masih menyengat tak menghentikan mereka saling bertaut hingga kedua kalinya malam itu. Sunoo memang mabuk, tapi lelaki itu lebih tidak waras.

"Pelan, Hoon. Pelan"

"Cantik--cantik banget. Kenapa kamu terus sebut namaku" ujarnya dengan nafas yang menderu. Sunoo rasanya tak mampu menjawab, lingkupnya kepayang dengan banyak sebab.

"Jangan mendesah--aku nggak tahan" rancau pria itu lagi. Sunoo kebingungan. Hanya suara lirih yang mampu ia kumandangkan dengan rajin sejak tadi.

"Nama kamu-" Pertanyaannya terus sama, dan Sunoo tetap menjawabnya.

"Sun-sunoo--oh Sunghoon, please" Sunoo kelimpungan sekarang. Repot Sunoo meremas kemeja hijau yang masih Sunghoon gunakan. Mereka bercumbu penuh nafsu seolah besok hari tak datang. Bibir tipis itu serasa bagai ekstasi bagi Sunoo, candu.

Semakin dalam, dengan kurang ajar tubuhnya tersentak mencapai lebih. Lawan mainnya juga sama. Pria itu menyerang Sunoo dengan membuatnya merasa penuh. Ia bersembunyi diceruk leher Sunoo setelah sampai.

"It's good. Feel so good" gumam sosok yang masih menimpa badan Sunoo. Mereka berdiam untuk beberapa waktu meredakan gejolak yang baru usai.

Ini gila. Tapi lebih gila si Sunoo karena menyukainya.



--



"Oh, kamar Jay?!" Pria itu tiba-tiba saja bangkit dan membuat Sunoo kaget.

Ia berjalan sempoyongan ke arah rak buku yang tersusun rapi "Jay, dimana lo sembunyiin PSP gue" satu persatu dibukanya lemari dan Sunghoon mulai keluarkan barang-barang.

Kacau sekali, Sunoo masih pening sekaligus lemas tapi Ia tak mau keributan itu terdengar sampai luar. Bisa gawat kalau Jay datang dan melihat kondisi dua manusia disana yang berantakan. Celana Panjang Sunoo sudah tanggal sejak awal, Ia berusaha menggunakan dalamannya dengan cepat.

Sunoo menyeret badan yang lebih besar itu kembali ke kasur. Aneh, tadi ia sangat mendominasi tapi sekarang sama sekali tak bertenaga. Tak sampai beberapa detik, Sunoo mendengar dengkuran halus. Pria itu rupanya tertidur.

Sunoo merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di kamar. Otot tubuhnya harus diistirahatkan setelah terlalu lelah dengan kegiatan yang baru pertama kali mereka rasakan.

Suara pintu terbuka membuat Sunoo langsung terduduk. 

'Sial, sakit banget' batinnya.

"Jay!" ia berseru setengah berbisik. Untunglah Sunoo sudah membereskan pakaian Sunghoon -termasuk mengancingkan resleting celananya- untuk menghilangkan jejak.

"Astaga bocah bandel, bisa-bisanya tidur disini" Jay menyentil dahi si bocah bandel, "Sorry Sun. Kamu pasti keganggu."

"Nggak kok, nggak apa-apa. Dia kayanya mabuk berat"

"Minum banyak banget sih tadi aku liat. Mentang-mentang besok nggak ada jadwal jadi seenaknya" Tatapan nyalang diberikan Jay pada adiknya namun setelahnya ia tertawa. Sunoo jadi ikut tersenyum.

"Aku nggak pusing lagi. Kayanya udah bisa pulang" Sunoo melihat jam dinding, sudah hampir pukul 2 dini hari. Berapa lama ia melakukan aktivitas dewasa bersama Sunghoon tadi? Sunoo menutup kedua pipinya yang bersemu.

"Oke, aku antar. Orang-orang juga baru aja balik"

"Baiklah..."

"Tunggu. Kamu beneran sober? Mukamu masih merah"

"Benar-iya kok! Nih, jariku ada lima!" Tingkah Sunoo mengangkat kelima jarinya membuat Jay terbahak.





My Very Bestfriend





Sunoo sudah sampai rumah dengan tumpangan dari Jay. Kini Ia tidak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi. Lelaki yang bersama Sunoo malam ini adalah Park Sunghoon, adik dari Park Jongseong atau yang akrab disapa Jay. Jay dan Sunoo adalah teman baik.

Baru minggu lalu, Jay bilang bahwa Sunghoon diterima sebagai pilot magang di maskapai penerbangan milik timur tengah berlabel merah. Setelah penantian panjang menabung jam terbang, kini Sunghoon sedikit demi sedikit merasakan tumbuhnya benih yang ia tabur. Jay sangat bangga pada adiknya hingga mentraktir Sunoo makan daging selama 3 hari berturut-turut. Jay juga menunjukkan foto Sunghoon dengan seragam pilotnya yang baru, dari situ Sunoo dengan mudah mengetahui sosok Sunghoon saat dilihat secara langsung.

Sunoo jadi teringat bahwa tadi dia dan Sunghoon tidak bermain aman. Sebagai seorang carier, Sunoo harus berhati-hati. Ia berjanji untuk mulai mengonsumsi pil pencegah kehamilan besok. Sunoo habiskan beberapa waktu untuk melihat di internet tentang pil tersebut kemudian tidur dengan perasaan berdegup.

Hari ini adalah pertemuan pertama Sunoo dengan Sunghoon. Menghabiskan sedikit dari malam bersama. Kali pertama untuk Sunoo merasakan seks.

-to be continue-

Berry's note;

WOAH! Nggak pernah menyangka kalau aku benar-benar nulis cerita dengan rating 18++ yang pertama ada di tweet dengan judul Say 'I Love You' - jaynoo

Dear my readers friend, cerita ini dibuat bukan semata-mata untuk menormalisasikan kegiatan tersebut tanpa ikatan yang pasti. Setiap perbuatan pasti ada ganjarannya.

Please be wise as reader ya, friends. Kategori cerita ini termasuk mature dan adult story (18 tahun-lebih).

You know where this story will goes on. Even adegan hot cuma secuil tapi pembahasan mereka dewasa. Kalo kamu gak berkenan stay disini, boleh pergi.

Jangan lupa like dan kasih komentar ya! Biar aku semangat :D

Let's move to the number 2! Thank you for reading, guys.

My Very BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang