13 : Favourite

1.1K 143 37
                                    

POV : Jay Park

"Yang ini, tolong ya Mbak... thank you."

Kue tart dengan cream biru muda dihiasi permen berbentuk paus menarik perhatianku. Aku pilih yang itu untuk merayakan ulang tahun Sunoo.

Usia kami sekarang 28 tahun, lima kali sudah aku temani Sunoo meniup lilin di hari lahirnya. Lima kali pula aku selalu melihat senyumnya yang lebih mengembang tulus menghiasi suasana spesialnya.

Dulu, saat pertama aku mendengar kisah darinya yang harus hidup tanpa orang tua sejak belia membuatku sungkan mengucapkan selamat terlebih dahulu. Namun prasangka itu sirna saat Sunoo mengajakku masuk ke dalam toko kue dan Ia membeli sebuah tart untuk merayakan hari jadinya.

"Aku selalu senang merayakan ulang tahunku, Jay." Ucapnya kala itu.

Bersyukur karena ia diberi umur panjang, kesehatan, kekuatan, dan rezeki dari Yang Kuasa adalah doa yang selalu ia panjatkan. Tiada alasan bagi Sunoo untuk tidak menyukai hari ulang tahunnya. Ia sangat menghargai diri sendiri dan tak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada.

Aku turut senang untuknya. Semenjak kami berkenalan, kebetulan pula aku selalu hadir di malam setiap tanggal 24 Juni bersama Sunoo. Untuk menemaninya meniup api kecil di atas kue dan bernyanyi untuk Sunoo.

Sunoo sudah spesial sejak awal bagiku. Dan tahun ini, dengan status kami sebagai pasangan kekasih membuatku lebih berterima kasih karena aku mendapat kepercayaan untuk menjadi pendamping Sunoo. Bukan sekedar teman seperti dahulu.

Kriing!

Ponselku menyala dan nama Sunoo muncul disana.

"Jay, aku sudah selesai. Tapi ini aku nebeng Kak Jaeyun kata dia mau dianter sampai rumah. Gapapa? Kamu dimana sekarang?"

"It's okay, Sayang. Aku ngopi bentar di cafe, abis ini pulang. Kabarin aku terus, take care."

"Aye aye captain!"

Aku terkekeh, "I love you.."

"Too! See you, Jay." Balasnya lalu Sunoo menutup telepon.

Padahal aku sengaja berada disekitar tempat pertemuan Sunoo, namun tidak apa karena dia aman bersama Kak Jaeyun. Aku akan bergegas pulang sebelum malam datang lalu menyiapkan fine dinner di rumah untuk ulang tahun Sunoo.

My Very Bestfriend

Langit berwarna jingga tanda hari hampir habis, aku memeriksa arus lalu lintas melalui aplikasi ponselku untuk mengetahui rute paling lancar. Aku berdiam sebentar di samping mobilku.

"Jay?"

Aku menoleh karena merasa aku yang disebut. Mendadak aku terpaku.

"Luna...?"

"Yes. Akhirnya ketemu kamu, Jay! I'm trying to reach you all the time. How are you?"

Sungguh enggan aku menjawab pertanyaan itu.

"Good."

"Ah, I'm good, juga! Jay ada waktu engga? I need to talk to you."

"Ada keperluan jadi harus cabut sekarang. Gue duluan ya.." Aku membuka pintu mobilku namun wanita itu menahan.

My Very BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang