Balasan Alleina

1.8K 173 30
                                    

Harusnya saat itu Jero menunggunya sedikit lebih lama, karena gadis yang ia cari datang tepat saat ia meninggalkan tempat itu. Pada akhirnya hanyalah penyesalan yang Jero rasakan. Selesai dengan ujiannya dan segala keperluannya, ia datang kembali dan menemukan note yang sudah kusut.

Gadis itu membalasnya.

Jero merasakan sesak didadanya. Ini sudah 5 bulan lamanya ia tak berkunjung dan menemukan note kusut ditempat duduknya.

"Alleina" lirihnya mengambil sticky note pink itu.

Kini ia sudah menjadi mahasiswa baru disalah satu universitas terkenal di Indonesia. Ia tak sendirian, Yuda dan Johnny ikut dengannya setelah mengikuti jalur tes mandiri.

Tidak seperti Jero yang mengunakan prestasi semasa bersekolah.

Tinggalah mereka bertiga dan tunangan Yuda. Talia sendiri memilih pergi ke Singapura dengan alasan ingin memulai hidup yang baru. Ia meninggalkan Johnny sesaat setelah lelaki itu menyatakan perasaan di pesta sekolah.

Talia menolaknya.

Johnny sendiri hanya bisa merasakan kecewanya sendiri, namun hidup harus terus berjalan. Kini ia sudah juga menjadi mahasiswa baru bersama kedua sahabatnya dan satu tunangan sahabatnya.

"Wen.. Jero dimana?"

"Jero masih dikelas lagi ngobrol sama dosen" jawab Wenda pada Johnny.

Wenda dan Jero memang satu jurusan yaitu bisnis. Johnny dan Yuda mengambil Ekonomi.

"Yaudah gue ke kantin duluan, Yuda juga dah disana. Lo masih nunggu Jero kan?"

"Hmm, gue tunggu Jero"

"Okay" Johnny memilih pergi terlebih dahulu.

Wenda hanya mengscroll hpnya sembari menunggu Jero keluar. Gadis ini satu-satunya yang bisa dekat dengan Jero. Bahkan Talia saja kalah. Semua karena Wenda yang memiliki perasaan tulus dan sangat hangat. Sehingga Jero nyaman berteman dengannya. Lagian Wenda juga sangat menghargai Yuda, jadi Jero lebih mempercayai Wenda daripada Talia yang suka tebar pesona.

"Ini.." Wenda memberikan kertas kecil dari saku jaketnya.

Jero yang melihatnya hanya menaikkan alis.

"Apa?"

"Nala.."

"Nala?"

"Alleina is Nala. She's Nala. Dia dipanggil Nala disekolahan Jeroooo!"

"Gue kenalnya Alleina.."

"Bodo amat deh" Wenda berjalan lebih dulu dari Jero.

Lelaki itu mencoba membalik kertas kosong yang diberikan Wenda.

"Itu foto Alleina di mading, gue ambil buat elo. Kayaknya dia juga lebih memilih sekolah dirumah daripada dateng. Jadi susah banget gue nemuin dia" ucap Wenda saat melihat Jero memperhatikan foto itu.

"Lo bisa kena masalah kalo ambil ini kan?"

"Iya, tapi gue dah lulus. Jadi gapapa dong" jawab Wenda dengan senyuman jahilnya.

Jero sendiri suka-suka saja. Alleina sangat cantik, batinnya yang memperhatikan foto itu.

Gadis yang mencuri perhatiannya.

Wenda dan Jero berjalan bersama menuju kantin. Mereka tampak dekat namun hanya sebagai teman dekat.

"Gue nemuin ini Wen, di perpus" Jero memperhatikan sticky note kusut yang Alleina tulis.

"Dia dateng dong?" Wenda menutup mulutnya tak percaya.

"Iya, tapi kata penjaga, Alleina sudah lama tidak datang lagi"

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang