Diam-diam

1.2K 150 24
                                    

"Mau ke lapangan lagi?"

"Hmm, waktu istirahatnya juga udah habis"

"Minum dulu Al"

"Tapi ini punya kak Jero.."

"Gapapa, minum aja" Jero memberikan botol minumnya pada Nala. Gadis itu menurut dan meneguknya perlahan.

Jero mengambilnya dan kembali menutup botolnya saat Nala selesai minum.

"Ayo, aku anter. Johnny paling juga dah masuk kekelas"

Nala tersenyum dan mengangguk. Ia ikut berjalan disamping Jero. Sebenarnya Nala merasa sangat salah tingkah. Jero sangat tampan. Nala bahkan tak pernah berhenti memandangi wajahnya.

"Sampai sini aja kak"

"Okay, jangan panas-panas ya"

"Hehe iya"

"Aku kekelas dulu, bye"

"Semangat kak Jero"

"Semangat juga Al"

Jero gemas saat Nala tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat. Menurutnya, senyuman Nala ini senyuman yang paling manis. Hingga detak jantung Jero tak karuan saat melihatnya.

Nala melambaikan tangannya. Jero hanya terkekeh geli.

●●●

"Alleina Nala Shawnee" Nala berbalik, ia kira itu Jero. Senyumannya luntur saat tahu siapa yang memanggilnya.

"Iya?" Tanyanya ragu.

"Gue Hito. Gue yang bakal ngurus grup ospek elo nantinya"

"Oh. Hai kak. Maaf gak tahu"

"Gapapa, pacarnya Jero ya?"

"Hah? Enggak kok kak"

"Bagus deh. Ayo kembali sama temen-temenmu"

"Iya kak" Nala mengikuti langkah lelaki itu. Ia kira tak ada yang menyadari bahwa ia bersama dengan Jero tadi.

"Lain kali hati-hati kalo jalan sama kating"

"Kenapa emang kak?"

"Lo masih ospek, ntar dikira cari perlindungan"

"Oh.. okay kak"

Hito gemas dengan jawaban Nala yang terdengar sangat malu-malu. Gadis ini terlalu polos mungkin. Hito harus melindungi salah satu anggotanya dengan baik.

●●●

"Harusnya nih kalo jalan sama anak baru tuh hati-hati Ro"

Jina mengikuti langkah kaki Jero menuju kelas mereka.

"Gue ngomong bukan buat caper ama lo tau gak?"

"Enggak" jawab Jero seadanya membuat Jina mendengus kesal.

"Cantik ya cewek lo"

"Diem deh"

"Cie, salting nih?"

"Brisik Jin"

"Yang lengkap kenapa sih Ro?"

"Lo manggil gue juga seenaknya"

"Iya juga ya" Jina mengaruk kepalanya. Ia harusnya tidak marah saat Jero membalasnya. Toh ia juga yang memulai...

"Oh ya terus Ressa gimana?"

"Gimana apanya?"

"Lo kan lagi deket ama dia?"

"Gosip darimana?"

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang