Lebih dulu

1.4K 168 31
                                    

Jero sedari tadi hanya mencoba untuk segera menutup matanya dan menunggu esok tiba. Ia ingin menemui Alleinanya yang sudah lama ia cari. Sekarang ia hanya bisa menejamkan matanya namun pikirannya terus menuju pada bayang-bayang gadis yang tadi ia lihat.

"Apa dia masih inget gue ya?"

Jero merasa resah dihatinya. Ia harus segera bertemu Alleina.

●●●

Dengan perasaan senangnya, ia datang dengan langkahnya yang ceria menemui dua sahabatnya yang kini berdiri didepan mobil Jero.

"Woiiii!"

"Baru dateng lo" tanya Yuda yang menyambut kehadiran Johnny.

"Iya, lagian kelas masih setengah jam lagi kan. Kalian sendiri ngapain disini?"

"Nunggu orang" jawab Jero singkat namun matanya sibuk mencari seseorang digerombolan para mahasiswa baru.

"Mau kenalan sama calon tunangan gue gak?"

"Hah?! Gila lo?!" Yuda sedikit menaikan nadanya. Ia tak menyangka dengan ucapan Johnny yang terdengar asal-asalan.

Jero saja sampai terkejut mendengarnya.

"Serius. Gue terima perjodohan itu"

"Yang dari Allens group?" Yuda masih tak menyangka dengan ucapan Johnny pagi ini.

"Iya yang dulu gue ceritain itu.."

"Bukannya dulu lo nolak ya?" Kini Jero ikut menimpali walaupun matanya masih mencari sosok cantik yang membuatnya tak bisa tidur tenang.

"Iya, ya karna ada Talia. Kalo sekarang kan bebas"

"Jangan sampek lo jadi in dia pelampiasan ya.." ingat Yuda pada Johnny.

"Gak lah, terlalu cakep buat jadi pelampiasan"

"Pantes!" Yuda hanya bisa mengelengkan kepalanya. Ternyata ini yang membuat Johnny menerimanya.

"Nalaaaaaa..." teriak Johnny.

Ya, gadis yang sama. Jero hanya bisa terpaku melihatnya, namun apa ini? Kenapa Johnny memanggilnya? Apa mereka saling mengenal?

Yuda hanya memandang ekspresi Jero. Gadis yang sama. Yuda tahu ini gadis yang dimaksud Jero. Tapi kenapa Johnny juga mengenalnya?

"Ini calon tunangan gue" Johnny merangkul Nala sementara mata gadis itu sibuk saling menatap dengan Jero.

"Yuda.."

"Nala" gadis itu menyambut tangan Yuda.

Jero masih sibuk memandangi Nala dan mencerna keadaan ini. Apa ia terlambat lagi?

"Ah.. Jero.."

"Nala" sepertinya Nala juga terkejut. Ia masih mengingat pasti lelaki berlesung pipi ini. Mata mereka saling menatap dengan perasaan yang sama seperti dulu.

"Cantik kan dia?" Bangga Johnny yang terus merangkul Nala dengan posesif.

"I-iya" jawab Yuda. Ia tahu bahwa Jero dan Nala seperti memiliki sesuatu.

Johnny sendiri mencoba memandang Nala. Namun gadis itu sibuk membalas tatapan Jero. Perasaan Nala aneh, ia seperti tak menyukai suasana ini.

"Aku balik sama temen-temen dulu" Nala melepaskan rangkulan posesif Johnny perlahan.

Lelaki itu menurut.

"Nanti telfon kalo udah selesai ospeknya ya?"

Nala hanya mengangguk membuat Johnny gemas dan mengusap lembut kepala Nala.

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang