Ketahuan

1K 117 16
                                    

Semenjak kehadiran Joe dan Yogi, teman Nala sekaligus Jero menjadi satu. Mereka sering bersama dan makan bersama saat senggang. Apalagi sekarang Ressa dan Julian ikut bergabung. Membuat kumpulan ini semakin ramai.

Hito sendiri memang masih sangat menyukai Nala. Hanya saja saat menyadari bagaimana Jero selalu berada disisi Nala membuatnya memendam perasaan itu.

Nala harus bahagia bersama Jero.

Kini mereka duduk dimeja yang panjang dan luas. Saling bercanda dan berbincang. Mereka berusaha melupakan kejadian diparkiran mobil tadi.

"Disini gak ada makanan yang bisa double ya? Aku mau burger sama steak.." ucap Nala yang membolak balikan buku menunya.

Joe yang sadar keinginan adiknya akhirnya mencoba membantu.

"Kita pesen dua duanya, nanti share sama kakak" ucap Joe sambil mengusap kepala Nala.

Jero dan semuanya tersenyum melihat interaksi kakak beradik ini. Perasaan tulus Joe ini membuat mereka ikut senang.

Jina sendiri sudah terpesona dengan perilaku Joe pada Nala. Ia yakin, Joe memiliki kepribadian sangat baik. Terlihat bagaimana caranya menjaga adik kesayangannya ini..

Akhirnya mereka memakan makan siang dengan baik. Mereka bahkan terlihat saling bercanda dan bertukar makanan satu sama lain.

Saat makana  datang, Joe mengambil steak dahulu. Ia membaginya dengan Nala. Tak lupa ia juga memotong steak dalam ukuran kecil untuk mempermudah adiknya.

Mereka yang melihatnya, merasa sangat gemas. Joe tipe kakak yang perhatian.

"Lyra, cobain ini deh" Gea memberikan potongan makanannya.

"Ini juga enak loh" Mely memotong makannya.

"Enak semua heh.." Lyra senang merasakan makanan yang sangat enak ini.

"Nalaaaa aaaaa" Joe tetaplah memiliki perilaku natural sebagai seorang kakak yang ingin memastikan adiknya makan dengan baik.

Nala sendiri tak malu dengan perilaku Joe. Ia malah senang disuapi oleh kakaknya.

"Enak?"

"Bangett"

Jero membantu Nala memotongkan burger itu. Hanya Nala yang makan burger dengan pisau dan garpu. Lucu memang.

Sesekali Jero juga menyuapi makananya untuk Nala. Gadis itu hanya bisa menerima dan mengunyahnya.

Nala memang sangat doyan makan.

"Nala.. ini bibirmu emm" Wenda memberikan lap tissue untuk Nala.

"Makasihhh.." ucap Nala dengan nada lucunya.

Kini Ressa semakin bahagia bisa sedekat ini dengan mereka. Ternyata mereka jauh lebih menyenangkan dan seru. Apalagi Nala yang sangat mengemaskan, Ressa menyesal pernah tidak menyukainya.

Julian yang paham dengan tatapan Ressa pada Nala akhirnya mengenggam tangan Ressa.

"Gimana? Dia pantes bareng Nala kan?"

Ressa mengangguk. Kini ia menerimanya. Memang benar, Nala segalanya untuk Jero. Ia bisa merasakan tatapan Jero yang tulus dan lembut pada Nala.

"Gue sama Nala bakalan ke Bali buat liburan semester. Kalian mau gabung?" Tawar Joe yang baru ingat rencana bareng dengan adik kesayanganya.

"Gue boleh gabung?" Tanya Jero pada Joe yang berada didepannya.

"Ya boleh dong, lo juga yang harus jagain Nala"

Nala tersenyum pada Jero. Ini ide yang paling Nala sukai.

"Gue gue gue.. gue mau gabung" Jina tak mau kalah.

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang