Curiga

1K 140 37
                                    

Jero mengantar Nala setelah kejadian tadi, walaupun Jero merasa sangat bersalah. Namun lelaki itu tak akan berhenti untuk tetap berada disamping Nala. Ia yakin, gadis itu juga tertarik padanya.

"Masuk sana"

"Iya, kamu hati-hati kak"

"Hmm, sana gih"

Nala mengangguk lalu melambaikan tangannya dan berjalan mundur kearah gerbangnya.

"Bye-bye kak.."

Jero membalas lambaiannya dan mengamati punggung Nala yang menjauh. Setelah memastikan Nala masuk, ia baru melajukan mobilnya.

"Pulang sama siapa?" Suara itu, Nala tahu siapa dia.

"Sama temen kak"

"Kenapa gak nelfon gue sih?"

"Tadi Nala ada beberapa diskusi sama kelompok"

"Yang ngurus kelompok mu kan Hito, Hito aja dah pulang tuh"

"Nala sama Gea, Mely, Lyra kak.." jelas Nala dengan wajah yang sudah kesal. Johnny baru saja masuk didalam hidupnya tapi sudah merepotkannya.

Ia tak suka dengan Johnny.

"Iya-iya sayang.. maaf ya" Johnny mengusap lembut pundak Nala yang berada dihadapannya.

"Aku kekamar dulu.."

"Nala sayang.. jangan seperti itu sama Johnny" ucap papanya yang duduk disofa. Sejak tadi memperhatikan kedua anak itu.

"Gapapa kok om, mungkin Nala kecapekan"

"Nanti turun lagiii Nalaaa" teriak mamanya.

"Iya" jawab Nala tanpa memperhatikan mereka. Johnny ikut duduk kembali disofa ruang keluarga kediaman Allens.

Mereka kembali berbincang. Tampaknya Johnny benar-benar ingin mengikat hubungan dengan Nala.

Bruk!

Nala melemparkan tasnya begitu ia masuk kedalam kamar. Tak lupa ia mengunci pintu kamarnya.

"Aaahhhhh" Nala berteriak putus asa.

Ia terduduk dilantai dengan perasaan marahnya. Ia ingin sekali marah pada kedua orang tuanya.

"Kenapa harus Nala sih?!"

Tok tok tok!

Nala segera menghapus air matanya. Apa tadi ia terlalu keras ya? Siapa yang datang? Nala takut membukanya.

Tok tok tok!

"Adeknya kakak, keluar dongggg~"

Bibirnya yang tadi melengkung kebawah akhirnya membentuk senyuman yang manis.

Ia berlari dengan tergesa untuk membuka pintu.

"Haloo sayangggg~" Joe menyambut Nala dalam dekapannya.

Nala sendiri langsung menubruk tubuh sang kakak. Ia tak perduli jika hidung dan matanya masih merah.

"Kenapa hmm?"

"Kenapa gak pulang-pulang sih!"

"Grandma kan sakit kemarin, jadi kakak harus nungguin grandma" jelas Joe.

Nala bukan anak tunggal. Ia punya kakak laki-laki yang satu tahun lebih tua darinya. Seumuran dengan Johnny. Namun satu tahun terakhir ini, Joe dikirim ke London untuk mengurus nenek mereka sekaligus mengurus pendidikannya.

Itu sebabnya Nala merasa kesepian saat Joe, satu-satunya tameng Nala dijauhkan begitu saja.

"Dibawah ada calonmu?"

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang