Ayo akhiri

971 129 21
                                    

Nala yang sedang asik bercanda gurau dengan ketiga sahabatnya terkejut dengan kehadiran seorang gadis yang ia kenal. Gadis itu tampak sangat pucat dan murung. Membuat Nala menatapnya dengan sedih.

"Kak Talia?!" Nala segera menghampiri Talia yang datang dengan sangat lemas.

"Nala, Johnny kemana ya?"

"Kelas mungkin kak, aku gak tau"

"Siapa La?" Tanya Mely yang ikut menghampiri Talia.

"Kak Talia, emm itu kak Johnny"

"Sahabatnya Johnny" Talia paham, Nala enggan menjelaskan hubungannya dengan Johnny lebih detail kepada orang-orang.

Nala hanya diam. Ia tahu sebenarnya bukan cuma sahabat tapi kalian saling menyukai satu sama lain.

Hanya saja Nala masih tidak tahu, bahwa Talia dan Johnny Friends with benefits.

"Kakak gapapa?" Nala memegang erat lengan Talia.

"Gapapa, gue kira Johnny sama elo.."

"Enggak kak, mau aku panggilin?"

"Gak usah biar gue tunggu aja"

"Kakak duduk disini dulu, aku cari'in kak Johnny" Nala membawa Talia duduk dibangku tempat ia dan ketiga sahabatnya tadi.

"Aku titip kakak ku dulu ya Ge, Ly, Mel.. bentaran"

Nala segera berlari begitu saja. Sementara Talia menatap Nala yang semakin menjauh. Bagaimana jika Nala tau bahwa dirinya tinggal di apartemen milik Johnny dan mereka sering tidur bersama? Apa Nala masih menganggapnya kakak?

Talia kira Nala menyukai Johnny, jadi ia masih bergelut dengan rasa bersalahnya. Andai saja Talia tahu bahwa Nala kekasih Jero yang sesungguhnya..

Nala berlari kearah Johnny yang sedang berbincang dengan Ressa dan Julian di kooridoor. Ressa menaikan sebelah alisnya melihat Nala yang terburu-buru.

"Cantik sih" ucap Ressa yang kini tahu bahwa ia dan Jero tak akan bisa bersama karena Nala. Bagi semua yang mengenal Nala, Jero dan Johnny pasti bisa merasakan hal yang tidak beres disana. Walaupun Nala itu calon tunangan Johnny tapi mereka tahu bahwa Nala berhubungan dengan Jero. Itu terlihat Jelas. Johnny merasakannya hanya saja ia memilih tidak memperdulikannya.

"Bener" Julian mengangguk setuju.

Rambut panjang warna coklat, matanya cantik, bibirnya indah. Bahkan garis wajah Nala pun sangat bagus. Nala terlihat seperti tidak nyata.

Johnny juga tersenyum melihat Nala berlari kearahnya. Padahal ini keadaan darurat, bisa-bisanya mereka terpana dengan Nala yang berlari-lari.

"Kak Talia dateng, dia.. sakit" ucap Nala sambil ngos-ngosan. Ressa dan Julian tersenyum kecil mendengar suara Nala yang lucu.

"Sakit?"

"Iya sakittt.."

"Ayoo.." Nala mendorong  Johnny agar segera menemui Talia. Sementara dirinya sibuk mengatur nafas.

"Dimana dia?"

"Sama sahabat-sahabatkuuuu didepann.." teriak Nala.

Johnny berlari mencari Talia yang katanya sedang bersama sahabat-sahabatnya Nala.

Ressa mengusap lembut punggung Nala saat gadis itu membungkuk dan tangannya menahan lutut.

"Gemes banget sih"

"Hehe kak Ressa.."

"Capek ya?" Ressa memberikan tissuenya pada Nala.

Nala tersenyum dan mengambil tissue itu. Sementara Julian terlihat senang karena Ressa kini bisa menerima Nala dengan baik. Awalnya Ressa memang tidak menyukai Nala karena gadis itu telah menarik perhatian Jero.

Hold MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang