15 - Linda

2.8K 230 14
                                    

Dengan motor usangnya, Bejo melaju di jalan desa meski hari masih pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan motor usangnya, Bejo melaju di jalan desa meski hari masih pagi. Di belakangnya, seorang perempuan duduk manis sambil melihat pemandangan sawah luas berlatarkan gunung megah di kejauhan. Sesekali perempuan berkacamata itu merapikan rambut panjangnya yang tertiup angin.

Perempuan bernama Linda itu memakai kemeja putih dan rok panjang semata kaki. Setelah berjalan sekian lama, Bejo akhirnya menepikan motornya tepat di depan rumah kepala desa. Setelah mesin motor mati, perempuan berusia pertengahan dua puluh itu pun turun dari motor.

Anwar beserta istrinya sudah menunggu di beranda depan rumah. Melihat kedatangan tamunya, suami istri itu langsung berdiri untuk menyambut. Linda berjalan mendekat sambil tersenyum.

“Pagi, Pak Kades dan Bu Kades!” sapa Linda.

“Gak usah panggil begitu,” jawab Anwar sambil tertawa kecil.

“Mari masuk,” ajak istri Anwar mempersilahkan Linda masuk.

“Hm, di luar aja.” Linda kemudian duduk di kursi beranda depan rumah bersama dengan Anwar. Sementara sang istri masuk ke dalam rumah untuk menyiapkan minuman.

“Udah dapet kepala babinya?” tanya Linda.

“Lagi dicari, sebentar ya. Agak susah cari babi di sini.”

Linda mengangguk. “Kalau bisa pagi atau siang ini kita ke rumah itu ya. Kalau malam, kekuatan mereka bertambah.”

“Rumah apa?” tanya Anwar.

“Rumah tempat pocong itu berasal.”

“Kok kamu tau rumah itu?”

Linda tertawa kecil. “Harus banget ya nanya begitu?”

“Oh iya, Linda kan tau semuanya ya.”
Dari arah depan, Dani dan Reza datang sambil membawa sebuah karung kecil yang dilapisi dengan plastik di bagian dalamnya. Mereka berdua berhenti tepat di depan rumah Anwar.

“Pak Kades, ini kepala babinya udah ada!” kata Dani sambil menunjukkan karung yang dibawanya.

“Oke!” Anwar menoleh ke Linda. “Udah ada kepala babinya, tapi kita santai dulu ya. Kamu minum dulu, istirahat sebentar baru abis itu kita ke sana.”

Linda mengangguk. “Oke!”

Beberapa menit kemudian, istri Anwar keluar membawa beberapa gelas minuman sirup. Bejo dan yang lainnya pun turut diberikan minum. Sambil bersantai di beranda depan, Linda dan Anwar mulai mengobrol santai setelah dua tahun tidak bertemu secara langsung.

Di depan rumah, Bejo dan Reza duduk bersama sambil menunggu instruksi selanjutnya dari Pak Kades. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Linda menghabiskan minumnya kemudian berdiri.

“Ayo, Mas! Kita berangkat.”

“Ayo deh!” Anwar ikut berdiri, kemudian berjalan ke depan menemui Bejo dan Reza. “Lho? Dani mana?”

Pocong Nagih Janji (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang