Yang namanya manusia pasti punya rencana.
Entah untuk menyatakan cinta atau menggapai cita-cita.
Untuk bahagia pastinya.
Untuk terhindar dari luka.
Dan ketika bicara soal rencana.
Ga lengkap rasanya kalo nggak diselingi sama usaha.
Karena kemungkinannya adalah berhasil atau gagal.
Terbang di atas awan atau harus kembali menyelam lebih dalam.
We never know.
Tapi semua pasti ada pelajaran hidupnya.
...
"Bener banget tuh."
"Kamu kesel ya dengernya?"
"Ya nggak lah, aku setuju kali ini."
...
Momen yang paling berharga memang di saat kita dengan lancar berbagi cerita.
Dengan respon yang memang diperlukan.
Nggak cuma 'semangat ya' atau sekedar 'kamu pasti bisa'.
Dulu aku sempet mikir sesuatu. Kalo kamu orangnya emang kaku.
Nggak bakalan bisa diajak bicara tentang sebuah rencana.
Tapi aku salah.
Tenyata kamu ngerti, ngajak aku diskusi dengan sudut pandang masing-masing.
Meskipun ending dari pembahasan itu adalah sudut pandang yang kamu pertahankan sejak awal.
Nggak masalah kok.
...
Dan...
Setahun berlalu. Tanpa seseorang yang bisa diajak bicara.
Tanpa seseorang yang bisa diajak beradu argumen.
Tanpa seseorang yang bisa diajak bertukar sudut pandang.
Bukan cuma sekedar ada yang kurang. Tapi banyak kurangnya.
Gitu deh, bermain dengan ego sendiri itu kurang menyenangkan, ya?
Berbicara dengan diri sendiri. Berusaha sendiri dan menilai diri sendiri.
Kadang, memulai hubungan dengan seseorang itu bukan cuma untuk bersenang-senang.
Tapi untuk berbicara banyak hal.
Entah tentang segala pencapaian atau banyak mimpi di masa depan.
"I need someone to talk."
...
Tam...
Aku sadar. Hal yang sampai detik ini masih membekas ketika aku dan kamu masih bersama.
Ketika kita masih berdua.
Bukan cuma sekedar jalan-jalan keliling kota. Lihat senja sambil minum matcha. Dengerin lagu cinta dari Fiersa.
Bukan itu, Tam.
But, we need someone to talk.
Kita kehilangan sosok yang dapat mendengarkan dan didengarkan.
Ternyata...
Kita rindu itu, Tam.
[31 Mei 2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Kesepian
PoesíaSementara waktu, sendiri memang perlu. Bermain dengan ego tanpa orang lain tau. ... Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa yang kemarin singgah akan tetap meninggalkan bekas. Dan kita tidak bisa sembuh dengan lekas. Tapi akan sembuh.
