Setelah sekian lama tidak denganmu. Tidak duduk bersama bayanganmu. Tidak menulis tentangmu. Hilang sejenak dari apa-apa yang mungkin mengingatkanku padamu.
Aku hanya ingin memeluk dalam pribadiku yang dulu. Aku ingin semua hal menyenangkan tentangku kembali padaku. Sebab, rumit rasanya menjalani kehidupan tanpa mengenali diri sendiri. Sulit rasanya menjadi asing dan terombang-ambing.
...
Kali ini aku marah pada keadaan. Mengapa yang pergi kamu; tapi yang mendadak jauh adalah aku dengan diriku. Mengapa sejak kau tiada, justru tentangku yang entah kemana meninggalkan raga.
Kau tak hanya mematahkan segala harapan. Kau juga membawa kepingin aku yang kini kurindui.
Tak banyak kemauanku. Aku hanya mau pulang pada diriku yang dulu. Seseorang yang kukenal lebih tangguh, bahkan tak sudi menangisi apapun yang memilih menjauh.
Aku lelah menjadi pengecut, yang air matanya tak kunjung surut.
...
Kehilanganmu adalah bab tersulit. Sebab luka dan bahagia terlanjur menjejak dalam dada.
Inginku hanya segera berbahagia kembali. Benar-benar bahagia karena diriku sendiri.
Bersenang-senang dengan aku dan segala keterbukaanku yang dulu. Menguatkan diri dan menggenggam erat jemari kecil yang kumiliki..
.
.Semoga pergimu waktu itu, menjadikanku tumbuh lebih baik bersama waktu.
...
Abadilah kita bersama bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Kesepian
PoesíaSementara waktu, sendiri memang perlu. Bermain dengan ego tanpa orang lain tau. ... Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa yang kemarin singgah akan tetap meninggalkan bekas. Dan kita tidak bisa sembuh dengan lekas. Tapi akan sembuh.