“Gue nggak setuju kalo pertunjukan drama, ngabisin duit,” kata Nanon membuat Ohm melotot.
“Nggak akan ngabisin duit kalo kita nyari sponsor,” kata Ohm membuat Nanon balas melotot.
“Lo pikir gampang nyari sponsor buat drama di acara internal sekolah kayak begini?” balas Nanon tak mau kalah.
“Kalo belom dicoba mana tau, kan?” seru Ohm.
“Kenapa idenya harus yang susah-susah sih? Kenapa nggak bikin stand aja? Kita kan bisa ngejual sesuatu dan pasti bakalan ada
untungnya!” sahut Nanon.“Nah, itu dia! Itu dia maksud utama lo! Duit, kan?” sahut Ohm membuat Nanon bangkit. Ohm ikut bangkit. Mereka saling menatap
sengit.“Maksud lo apa sih? Untungnya buat kelas juga, kan?” seru Nanon dengan tangan berkacak pinggang.
“Tapi nggak seru cuma ngejualin barang doang, nggak ada kenangannya! Bikin acara yang bisa diikutin sama semua anak dong!” sahut Ohm lagi.
“Semua anak juga bisa ikut jualan! Kalo mau ada kenangannya, jualan aja pake kostum badut, bakal dikenang juga, kan!” seru Nanon lagi.
“Anu …”
“Apa???” sahut Ohm dan Nanon bersamaan ke arah Drake yang tadi
bermaksud menyela. Drake langsung terdiam, tak jadi bicara.Semua anak sekarang menatap Ohm dan Nanon tanpa ekspresi.
Ohm dan Nanon balas menatap mereka, lalu nyengir bersalah.
“Sori, sori,” kata Ohm kembali duduk. Nanon juga ikut duduk, setelah saling pandang sebal dengan Ohm.Saat itu, beberapa anak Kelas Khusus harusnya sedang sibuk membicarakan tentang acara apa yang akan disumbangkan kelas mereka di perayaan ulang tahun sekolah nanti.
Rencana awalnya adalah rapat pengurus kelas, tapi dari tadi mereka hanya menonton Ohm dan Nanon saling debat soal acara apa yang akan diadakan.
Kelas Khusus merupakan sebuah kelas dua belas yang menampung anak-anak berprestasi. Jadi, acara yang diadakan anak- anak Kelas Khusus merupakan acara yang paling dinanti-nanti oleh anak-anak lain saat perayaan ulang tahun sekolah.
“Ehem, maaf soal yang tadi,” kata Ohm membuat anak-anak lega.
“Jadi … ada yang punya usul lain? Selain bikin stand dengan kostum badut.”Nanon meliriknya sebal, tapi Ohm pura-pura tak melihatnya. Nanon dengan segera menyesali nasibnya sebagai wakil ketua kelas berpasangan dengan makhluk satu itu.
Tahu-tahu tangan Gun teracung dengan malu-malu.
“Ya, Gun?” sahut Sid riang, membuat Nanon mual.
“Usul kamu soal yang drama itu bagus, sih,” kata Gun membuat Ohm nyengir puas pada Nanon.
“Tapi gimana kalau drama itu sekalian buat pengumpulan dana?”Sekarang semua orang tertarik untuk mendengarkan Gun.
“Pasti banyak orang penting yang diundang ke pesta ulang tahun sekolah kita, kan? Dan pasti banyak juga yang mau nonton drama dari Kelas Khusus. Gimana kalo kita jadikan drama itu sekalian sebagai acara penggalangan dana?” kata Gun lagi, disambut gumaman dari sana-sini.“Ya ampun, Gun, nggak kayak yang gue kenal, lo jenius banget!” sahut Ohm membuat Nanon ingin menimpuknya.
“Gimana temen-temen, kalian setuju dengan usul Gun yang super jenius ini?”
Anak-anak langsung setuju, sementara Gun tersenyum malu.
“Yak, udah diputuskan. Acara Kelas Khusus untuk pesta ulang tahun sekolah tahun ini adalah drama untuk penggalangan dana!!” sahut Ohm disambut tepuk tangan meriah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE UNITED (OhmNanon)
FanfictionCinta memang berjuta rasanya.... Begitu juga sekarang yang terjadi pada Fantastic Four-nya GMM School, Bright, Off, Joong dan Ohm. Semuanya terkena demam 'Cinta', walau tentu saja nggak meninggalkan kegilaan mereka pada satu hal yang sama, SEPAKBOL...