Love Hurts

212 27 2
                                    

“Kegeeran sih lo!!” sahut Nanon keesokan harinya saat Ohm selesai bercerita soal kejadian semalam.

Ohm langsung nyengir melihat Nanonyang keki.
“Huh, padahal udah semaleman gue mikirin lo, ternyata sia-sia aja.”

“Sori deh,” kata Ohm. “Eh, tapi lo belum cerita sama siapa-siapa, kan?”
“Belum sih, tapi … apa mau gue ceritain ke anak-anak??” tanya Nanon jahil, membuat Ohm langsung ribut menolak.

Tahu-tahu Bright, Joong, dan Off muncul dari pintu, dan keheranan melihat keakraban Nanon dan Ohm.
“Eh, ada apa nih?” tanya Bright, tampak tertarik.

Ohm segera melompat untuk menutup mulut Nanon. Nanon langsung meronta-ronta.
“Iya, iya, gue nggak bilang!” sahut Nanon akhirnya.
“Tapi harus ada penutup mulutnya lho ya …. Apa pun yang gue minta harus lo kasih ya ….”

“Iya, iya!” sahut Ohm buru-buru, takut teman-temannya yang lain curiga.

Ohm bergabung bersama yang lain, sementara Nanon sudah tertawa penuh kemenangan.

Bright, Joong, dan Off terkekeh melihat wajah Ohm yang tertekuk sembilan.

“Kena peres lo, ya?” tanya Joong geli.
“Tau tuh, dasar nenek lampir,” kata Ohm sebal.

“Apa …?? Kayaknya gue denger sesuatu …,” kata Nanon dari meja bar.

“Nggak ada apa-apa kok, Nanon cantik!” sahut Ohm buru-buru, membuat Bright, Joong, dan Off terbahak.

Gun tiba-tiba muncul dari pintu dan bergabung.
“Ada apa nih?” tanya Gun penasaran melihat keceriaan teman-temannya.

“Ini nih, si Ohm lagi kena peletnya Nanon,” kata Bright geli. Nanon datang untuk membawa minuman.
“Eh, gue sih nggak usah pake pelet juga udah pada nempel!”
sahut Nanon sambil menyibakkan rambutnya.

Ohm rupanya tak tahan berlama-lama menurut.
“Apa yang nempel? Laler?” sahut Ohm membuat semua terbahak dan Nanon melotot.

“Oh, jadi semalem ada yang kegeeran …,” kata Nanon dan Ohm segera menyeretnya ke meja bar untuk minta maaf.

“Mereka berdua lucu banget ya,” kata Gun. “Cocok banget.”
“Iya, kata gue juga gitu. Ohm aja yang kurang inisiatif,” kata Bright dan tanpa sengaja terdengar oleh Ohm.

Nanon sudah melesat untuk melayani pelanggan yang baru datang.
“Bai, maksud lo inisiatif apa?”
tanya Ohm.
“Ya inisiatif nembak Nanon,”
kata Bright. "Yang kayak dia jarang lho, ntar jangan-jangan keburu disamber orang.”

“Bodo amat, mau disamber kilat juga,” kata Ohm keki. “Dia sama sekali bukan tipe gue! Sama sekali nggak punya pesona!”

“Eh, apa maksud lo? Kurang pesona apa lagi gue?” tanya Nanon yang tiba-tiba ada di sebelah Ohm.
“Gini-gini, gue juga banyak yang naksir!”
“Hah, serius lo, Nanun?” tanya Ohm sangsi. “Mana yang naksir, mana??”

Nanon mencibir, lalu kembali ke meja bar untuk membuat pesanan. Anak-anak sudah geli melihat kelakuan Ohm dan Nanon.

Saat anak-anak akan membuka buku masing-masing, seseorang muncul dari pintu dan melambai bersemangat ke arah Nanon.

“Eh, Perth!” seru Nanon kaget.
Perth segera mendekati Nanon dan duduk di meja bar. Dia melirik ke meja sebelahnya dan terbengong- bengong melihat Bright, Joong, Off, Gun, dan Ohm yang sama-sama nyengir padanya.

“Lho, kalian semua ada di sini?” tanya Pertg bingung. “Terus ngapain tuh, belajar??”
“Iya, hobinya anak-anak kelas khusus,” kata Nanon membuat Perth berdecak kagum.

LOVE UNITED (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang