Another love story'

167 27 0
                                    

“Lo kenapa lagi?”
tanya Off setengah jijik karena sepagian ini Ohm cengar-cengir di sebelahnya.

Ohm menatapnya penuh arti, dan terkikik sendiri. Off menatapnya datar, lalu bangkit untuk menghampiri Bright.

“Bai, kita tukeran lagi. Sampe kita lulus.”

Bright tertawa garing pada Off, lalu pindah tempat duduk ke sebelah Ohm yang masih tersenyum-senyum simpul. Bright, Off, dan Joong saling pandang bingung. Gun di belakang juga melakukan hal yang sama.

“Kalian emang bener-bener teman yang baik,” kata Ohm, lalu terkikik lagi. “Gue jadi terharu.”

“Lo ngomong apaan, sih?” tanya Off tak habis pikir.

“Ah, kalian. Pokoknya gue udah tau deh strategi kalian,” kata Ohm lagi membuat semuanya saling tatap bingung.

“Lo baik-baik aja, Ohm?” tanya Bright sambil memegang dahi Ohm, siapa tahu panas.
“Lo habis menghirup gas tawa?”

“Apa gas gila?” sambung Off, yang sudah pada taraf terganggu dengan cengiran Ohm.

Ohm terkikik lagi, sampai akhirnya Nanon datang. Ohm menatap Nanon dengan senyumannya, sementara Nanon balas menatapnya bingung. Nanon memutuskan untuk tidak memedulikan, lalu duduk di bangkunya.

Ohm berbalik dan menatap Nanon penuh arti.
“Ini pasti rencana lo deh,” katanya membuat Nanon mengernyit.

Nanon menatap yang lain, yang sama-sama bingung.
“Apa maksud lo?” tanya Nanon.

“Yah, gue pura-pura nggak tau aja deh,” kata Ohm pura-pura tersipu, lalu melangkah keluar untuk ke toilet.

Nanon menatap yang lain heran.
“Kita pikir lo tau,” kata Bright sambil mengedikkan bahu.

“Ngomong-ngomong, kemarin lo dianter sama dia, kan?” tanya Joong.

Nanon ragu sebentar, lalu mengangguk. Baru ketika Joong akan bertanya lagi, Pak Mile sudah masuk ke dalam kelas dan menyuruh semua anak untuk diam.


                                ~~~


Setelah seharian didera cengiran Ohm, akhirnya kelas berakhir juga.

Off cepat-cepat membereskan bukunya, tak mau berada sedetik pun lebih lama dengan Ohm.

“Eh, ntar gue nggak ke Xavier ya, murid gue besok ulangan matematika. Gobloknya nggak ketolongan,” kata Off pada Joong.

“Awas jangan keasyikan nyiksa dia, besok kita juga ada ulangan matematika,” kata Joong sambil nyengir.

Off mengacungkan jempolnya dan segera melesat keluar kelas. Gun menatapnya sambil menghela napas. Sebenarnya, tadi dia agak kecewa karena Off pindah tempat duduk.
Gun jadi tidak bisa bebas menatap punggung Off lagi.

“Gun, gue duluan ya,” kata Nanon.
Gun mengangguk. Kelas sudah sepi saat Gun selesai membereskan bukunya. Ketika Gun mau bangkit, Gun melihat sesuatu di kolong meja Off yang sudah ditempati Bright.
Gun mengernyit, lalu mengambil benda yang ternyata sebuah buku.

Mata Gun membesar saat membaca judul buku itu. Buku itu adalah buku cetak matematika. Gun membuka halaman pertama dan nama Off tertera di sana.

Gun bingung sesaat karena besok
ulangan dan Off pasti membutuhkan buku ini.

Gun mengeluarkan ponselnya, bermaksud menelepon Joong karena Off tidak punya ponsel. Tapi beberapa detik kemudian, dia mendapat ide lain. Gun segera mengeluarkan sebuah buku dari tas, lalu membacanya.

Gun merasa tangannya dingin dan jantungnya berdetak cepat.


                                 ~~~


LOVE UNITED (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang