GMM Anniversary

231 27 2
                                    

“Romeo, di manakah kau berada? Aduuuh, mual gue,” kata Ohm membuat Nanon mendelik.

Saat itu, mereka sedang berlatih membaca naskah di Xavier.
Ohm duduk di meja bar, sementara Nanon sibuk dengan gelas-gelas. Wajah Ohm tampak sudah ingin pingsan.

“Siapa suruh ngusulin drama. Tau gini mending bikin stand aja, kan?” kata Nanon sambil mengelap gelas.

Ohm menatapnya sebal.
“Iya, iya, udah sekitar dua ratus kali lo ngomong itu,” kata Ohm.
“Gue nggak heran kalo sebentar lagi mulut lo keluar busa.”

Nanon mencibir sementara Ohm kembali membaca naskahnya.
Dia menggaruk-garuk kepalanya.
“Kenapa sih si Drake bikin naskah menjijikkan begini? Geli gue bacanya!” sahut Ohm putus asa.

Nanon memilih untuk tidak berkomentar karena dia juga berpikiran sama.

Tak berapa lama, Joong, Bright, dan Off masuk dari pintu.
Mereka berjalan menuju tempat biasa sambil memandang Ohm dan Nanon penuh arti.

“Wah, Romeo dan Juliet, hari gini udah nempel,” kata Bright membuat Ohm dan Nanon mendelik galak ke arahnya secara bersamaan.

Bright langsung terkekeh.
“Nanun, cappucino ya,” kata Joong dan Nanon segera membuat segelas cappucino untuk sang pemilik café.

“Gue yang biasa,” kata Bright.
“Bikin sendiri,” balas Nanon membuat Bright melotot. Nanon balas melotot.

“Aduh, kayaknya gue mau ngapalin di rumah aja deh, gue udah nggak sanggup,” kata Ohm sambil bangkit.

Tapi pada saat dia mau bergerak, pintu café terbuka, dan Gun masuk sambil tersenyum. Ohm lantas kembali duduk, membuat Nanon mengernyit.

“Katanya udah nggak sanggup?” tanya Nanon heran.
“Masa ngapalin gini doang gue nggak sanggup sih?” seru Ohm sambil nyengir ke arah Gun. “Hai, Gun.”

“Hai. Gimana, Ohm, udah siap?” tanya Gun. “Dua hari lagi, kan?”

“Ah, gini doang sih gampang,” kata Ohm yakin, membuat Nanon memutar-mutar bola matanya.
Gun tersenyum, lalu bergabung bersama yang lain di sofa.

Ohm nyengir sendiri. Cengirannya lenyap saat melihat Nanon yang sudah lebih dulu menatapnya dengan mata menyipit. Nanon lalu ngeloyor untuk memberikan pesanan Joong.

“Oh iya, kelas kita kebagian sore ya, sebelum pestanya,” kata Gun.
“O ya?” kata Nanon yang tampak baru tahu.

“He-eh. Gue baru dikasih tau Drake. Oh iya, gue udah siapin semua kostumnya, lho,” kata Gun membuat Ohm seketika merasa mual lagi.

“Wah, gue nggak sabar liat Ohm pake rok,” kata Off tiba-tiba, membuat semua orang tertawa. Ohm menatapnya sebal dari meja bar.

                             

                               ~~~


Ohm melangkahkan kaki dengan gontai keluar lift. Dia mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka pintu apartemen.

Ohm masuk sambil memijat leher, dan seketika terdengar suara tawa Mamanya. Langkah Ohm terhenti. Dia kemudian menatap sepasang sepatu di depannya.

“Ya ampun Mew, serius?” sahut Mamanya membuat Ohm mendadak kena migrain.

Dengan terhuyung, Ohm bermaksud untuk diam-diam keluar lagi, tapi tahu-tahu Mamanya sudah ada di belakangnya. “Ohm?”

Ohm berbalik, lalu merasa sudah kepalang basah, dia mendekati Mamanya. Dia masuk ke ruang tamu, dan mendapati Suppasit, guru olahraga sekaligus kekasih Mamanya, sedang duduk di sofa sambil
memegang sekaleng cola.

LOVE UNITED (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang