Saturday Night Disaster

182 28 2
                                    

“Lho, Off? Katanya lo mau tuker tempat duduk sampe kita lulus?” tanya Bright ketika mendapati Off yang duduk di bangkunya semula.

Saat itu, hanya Ohm yang belum datang. Off mengedikkan bahunya, sementara Gun di belakangnya tersenyum-senyum simpul.

Bright menatap Off bingung,
lalu duduk di sebelah Joong.

“Yah, syukurlah kalo gitu. Seenggaknya gue bisa bebas dari cengiran anak itu,” kata Bright bernada lega.

Off mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, berusaha untuk tidak menoleh ke belakang walaupun ingin.

Joong menatapnya curiga, lalu menatap Gun yang wajahnya masih berseri-seri.

“Kemarin gimana, Off?” tanya Joong iseng, yang ternyata berpengaruh besar bagi reaksi Off dan Gun.

Off mendadak gugup, sedangkan Gun jadi pura-pura membaca buku.

“Gimana apanya?” tanya Off,
tampak sedikit panik.

“Anak didik lo,” kata Joong tenang, padahal sangat ingin tertawa.

Off melongo sebentar, lalu langsung terlihat lega. “Oh, itu. Yah, biasalah,” kata Off pura-pura cuek.

“Emang kemarin ada apaan lagi?” tanya Bright yang ingin bergabung dengan forum baru itu.

“Nggak ada apa-apa,” kata Off cepat-cepat.

Bright menatapnya curiga, tapi Off langsung buang muka. Gun menatap takut ketiga manusia di depannya, lalu tak sengaja melirik Nanon di sebelahnya yang tampak lemas. Kepalanya terkulai di meja.

“Nanun? Lo kenapa?” tanya Gun membuat ketiga Manusia di depannya menoleh dan ikut menatap Nanon.

“Hmm? Oh, nggak apa-apa. Cuma agak ngantuk,” kata Nanon sambil nyengir.

“Kemarin juga dianter, kan?” tanya Joong. Nanon ragu sebentar, lalu mengangguk.

Baru ketika Joong akan bertanya lagi,
Ohm muncul dari depan kelas dengan wajah ceria.

“Teman-temanku tersayaaang!!!” serunya sambil duduk di bangkunya, sementara semua orang sudah melongo. “Selamat pagi!!!”

“Pengaruh pacaran buat lo mengerikan banget sih, Ohm,”
keluh Brigth, tak habis pikir dengan kelakuan Ohm beberapa hari ini.

“Hari ini indah banget, ya?” tanya Ohm sambil tersenyum bahagia.

Joong, Bright, Off, Gun, dan Nanon hanya bengong. Ohm balas menatap mereka, lalu menepuk pundak Lando. “Ah, kalian ini. Pada hebat bener aktingnya!”

“Hah?” seru mereka serempak, bingung dengan apa yang dimaksud Ohm.

Ohm menatap mereka penuh arti, lalu tersenyum lagi.
“Ya udah, gue tungguin deh kejutan dari kalian,” kata Ohm, lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku pelajaran.

Dia tidak sadar kalau teman-temannya saling pandang bingung.


                                ~~~


“Teman-temaaaan!!!” seru Ohm begitu muncul di pintu Xavier.

Teman-temannya yang sedang sibuk membaca buku menatapnya heran.
Dengan wajah ceria, Ohm menghenyakkan badannya ke sebelah Bright, lalu merangkulnya.

“Kenapa lagi sih, Ohm?” tanya Bright, lelah.

Ohm tak menjawab pertanyaan Bright, dia malah memandang sekeliling.

“Lho… mana dekorasinya?” tanyanya bingung. Teman-temannya lebih bingung.

“Dekorasi apa?” tanya Joong, yang tak merasa pernah berencana mendekor cafénya.

LOVE UNITED (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang