13. (A) Stranger (Under The) Sun

2.5K 82 0
                                    


Oh Sehun tahu betul bahwa dia sudah tidak berfungsi dennan nomal. Segala yang menyangkut dirinya memang sudah jauuh dari kata normal. Dia rasa fungsi otakrya juga memang sudah tidak bekerja dengan benar.

Hidupnya selama ini monoton—bekerja dan mencoba bertahan hidup, paling tidak dia masih menjalani hari-hari membosankan dan tidak ada habisnya dari pagi hingga petang.

Setelah kepergian kekasihnya, Sehun tidak lagi
memiliki tujuan hidup. Dia hanya menjalani segalanya dalam mode autopilot. Tanpa rasa, tanpa emosi. Hanya berusaha mengikuti bagaimana dunia di sekitarnya terus berputar meski dunianya sendiri sudah hancur lebih dari satu tahun yang lalu.

Sehun tidak pernah berpikir kalau dia akan menemukan arti kehidupan lagi seperti sebelumnya, seperti saat dia masih memiliki gadis yang dicintainya dalam pelukannya.

Sampai pada suatu hari—Sehun melihat dia.

Orang-orang berkata dia adalah tetangga baru di kompleks perumahan mereka, menempati rumah milik neneknya yang baru saja meninggal dunia dua bulan yang lalu. Saat itu Sehun baru saja pulang dari supermarket—dengan tas belanja berisi ramen dan makanan instan lainnya yang dia gunakan untuk tetap bertahan hidup. Pria itu refleks terhenti saat melihat halaman rumah mendiang Nyonya Choi, wanita berumur yang tinggal tidak jauh dari rumah yang dia tempati, terlihat jauh lebih bersih dan lebih tertata rapi dari sebelumnya.

Tapi bukan itu yang membuat Sehun mematung di tempatnya berdiri saat itu. Tapi.. pemandangan yang dia lihat di tengah halaman rumah itu.

Seorang gadis mungil sedang mengusap peluhnya di bawah sinar matahari musim panas. Kulit pucatnya semakin terlihat bersinar saat tertimpa cahaya matahari pagi. Dia memakai sebuah gaun dengan aksen renda berwarna putih bersih, di dahi dan pipinya yang berwarna kemerahan itu, Sehun bisa melihat sedikit bekas kotoran yang menandakan gadis itu baru saja menyentuh
pekerjaan berat seorang diri. Rambut ikalnya yang berwarna gelap itu berkilau tertimpa cahaya matahari. Bibir penuhnya yang semerah tomat itu sedikit terbuka saat dia sedikit mendongnk untuk memeriksa letak matahari yang sudah tinggi dan mulai terasa menyengat.

Sehun bersumpah, baru kali ini dia melihat seorang malaikat dalam hidupnya. Dia juga tidak percaya bahwa dia baru saja jatuh cinta kepada orang asing di bawah sinar matahari musim panas.

Jadi setelah beberapa minggu mencoba untuk mengenal gadis itu lebih dekat, Sehun kini memberanikan dirinya mengambil langkah yang lebih jauh.

Pria itu tersenyum di tempatnya berdiri saat ini. Samar-samar, dia bisa merasakan angin musim panas bertiup masuk dari jendela yang masih terbuka lebar.

Sehun semakin melangkah mendekat ke arah tempat tidur, ruangan yang gelap dan cahaya bulan yang menelusup masuk membuat malaikatnya yang masih terlelap damai terlihat semakin cantik saja. Dengan gerakan yang begitu hati-hati, pria itu mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, menuangkan isi dari botol kecil yang dibawanya itu tepat pada kain yang ada di tangannya.

Pria itu tersenyum, dalam hati mulai bersorak riang. Akhirnya dia menemukan tujuan hidupnya yang baru. Hanya sebentar lagi, setelah dia memiliki Choi Ahra unt dirinya sendiri di basement rumah miliknya. Dan segera setelah ini, Ahra juga akan mengenal Sehun sebaik Sehun mengenal segala hal tentang dirinya.

Pada akhirnya, mereka akan memiliki arti lebih dari sebatas 'orang asing'.

Pada akhirnya, mereka akan memiliki arti lebih dari sebatas 'orang asing'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweethearts' Journal • osh [ R/18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang