Sweethearts' Journal • osh [ R/18+ ]

12. Yours

"Stop it," Sehun berucap dengan nada rendah,
memperingatkan, membuat Ahra kembali merengek pelan, semakin kuat mencengkram bagian depan kemeja pria itu, mencoba membuatnya memberi Ahra sedikit belas kasihan.

Gadis itu bisa merasakan setiap lekuk dan setiap urat dari kejantanan Sehun yang tertanam jauh di dalam tubuhnya. Meski sudah lebih dari setengah jam, pria itu masih juga belum mau bergerak dan memberikan apa yang Ahra butuhkan. Apa yang Ahra inginkan.

Gadis itu akhirnya mulai menyerah dan mulai pasrah—menempatkan kepalanya sendiri di salah satu bahu pria itu, sementara Sehun sendiri masih sibuk membaca buku tebal bergenre fantasi dan bersikap seolah tidak ada Ahra di pangkuannya sedari tadi.

Suara pintu yang terbuka tiba-tiba memenuhi ruangan yang temaram itu, dikuti dengan sebuah suara seorang pria kemudian.

"Shit," jelas, itu adalah suara Park Chanyeol—sahabat dekat Oh Sehun yang sering keluar masuk rumah ini seperti rumahnya sendiri. Termasuk ruang kerja pribadi milik Sehun sendiri.

Ahra semakin membenamkan wajahnya di bahu Sehun—menyadari bahwa Chanyeol bisa melihat tubuh telanjangnya yang kini sedang berada di atas pangkuan Sehun. Rasa panas segera merambati kedua sisi pipinya menyadari Chanyeol melihat dirinya dalam keadaan rentan seperti saat ini.

Gadis itu sempat mendengar Chanyeol menarik nafas tajam sebelum kembali berucap, "Cockwarming?"

Sehun berdehem rendah mengiyakan, menjawab pertanyaan pria itu sepenuhnya. Dan membuat Ahra semakin menenggelamkan wajahnya di bahu Sehun, merasa malu.

Dia sempat mendengar Chanyeol ikut berdehem rendah sebelum kembali menjawab, "Well, mungkin aku kembali lain kali saja. Kalau begitu.. aku pamit dulu. Selamat malam, Sehun. Selamat malam.. Ahra."

Dan dengan begitu, pintu kembali tertutup dengan begitupelan, membuat Ahra kembali melepaskan sebuah nafas panjang. Kedua matanya sudah terasa basah karena merasa begitu malu pada Chanyeol-sementara Sehun, dia masih bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apapun.

"Daddy.." gadis itu mulai berbisik pelan, memohon, sebuah isakan kecil lolos dari bibirnya. Kali ini giliran Sehun yang menghela nafas panjang sebelum meletakkan buku yang masih dibacanya ke atas meja kerjanya.

Tangannya kemudian beralih menelusuri punggung telanjang Ahra dengan begitu lembut, membuat Ahra mangkat wajahnya untuk menatap pria itu sepenuhnya, memberikan tatapan memelasnya kepada pria itu.

"Oh, baby," Sehun menghela helaian gelap Ahra ke belakang telinganya, menatap gadis itu sepenuhnya kini, "Haruskah aku mengingatkanmu setiap saat seperti ini, hm? Apa perlu aku menyetubuhimu di depan Park Chanyeol untuk menunjukkan padanya bahwa kau adalah milikku?"

Ahra kembali menggeleng, merasakan kejantanan Sehun yang berada jauh di dalam kewanitaannya mulai terasa tidak nyaman. Ahra begitu ingin bergerak karena dia sudah begitu sensitif saat ini.

"Kalau begitu kau harus mulai bersikap seperti itu, mengerti? Kalau kau mengulang lagi perbuatanmu seperti tadi, menatap Chanyeol dengan wajah menggemaskanmu itu lagi, Daddy benar-benar akan memperlihatkan pada Park Chanyeol siapa yang berhak atas dirimu, mengerti?"

Saat Ahra hanya mengangguk, Sehun kembali
mendaratkan sebuah tamparan di atas pantatnya, membuat Ahra kembali memekik dengan nada tinggi.

"Mengerti?"

"Y—yes, Daddy" Ahra menjawab lirih.

"Good' pria itu kemudian menempatkan kedua tangannya di bagian bawah paha Ahra, menuntun gadis itu untuk mulai bergerak naik turun di pangkuannya, bibirnya menemukan bibir Ahra yang mulai meloloskan rintihan
nikmat.

"Tell me you're mine," pria itu berbisik, belum menghentikan kegiatannya membuat Ahra bergerak naik turun di pangkuannya.

Bibir Ahra terbuka, matanya terpejam dan kedua tangannya mencengkram erat kemeja biru muda milik pria itu yang masih menempel pas di tubuh kekarnya.

"I—im yours, Daddy." Ahra menjawab, nafasnya tersengal, pekikan serta rintihan nikmat semakin sering lolos dari bibirnya, "Only yours."