kerja kelompok

267 28 88
                                    

Bel masuk berbunyi menandakan waktu istirahat sudah habis,semua murid bergegas masuk ke dalam kelas masing-masing.

"Iorin mau?"tanya Tamaki sembari nyengir dan menjulurkan tangannya yang di mana di sana terdapat coklat batangan yang masih utuh.

"Tidak terimakasih!"jawap Iori singkat

Sementara di bangku sebelahnya nampak Riku yang pundung dengan bunyi perut keroncongan.

"Padahal aku belum makan tadi pagi hiks...."ujar memelas Riku.

Tamaki yang melihat hal itu berinisiatif untuk memberikan sedikit jajanannya

"Rikkun mau?"tanyanya sembari memberi makanan yang tadi di tunjukkan untuk Iori.

"Mau!"

"Eh duduk duduk guru dateng guru dateng!"alarm untuk murid-murid yang masih bertingkah walau sudah jam masuk.

"Selamat siang anak-anak"sapa guru wanita yang baru saja masuk.

"Selamat siangbu"jawap semua siswa

"Siapa aja yang tidak masuk hari ini?"guru tersebut menatap papan kecil di dekat papan tulis,di situ biasanya tertulis anak yang tidak masuk,dengan tambahan keterangan dan juga tanggal.

"Nihil buk!"jawap semua murid.

"Owh si nihil gak masuk?"tanya guru tersebut.

Riku hanya tersenyum kikuk,Tamaki masa bodo dengan kelas dan memilih untuk turu(tidur),sementara murid yang lain tertawa kecil atas tingkah guru tersebut.

Salah satu murid berbisik ke salah satu temannya

"Candaanya garing"dan di jawap anggukan kecil seluruh siswa di kelas tersebut.

Mendekati jam pulang guru tersebut memberi sebuah tugas

"Buat kelompok maksimal lima orang dan kalian akan di beri tugas membuat kesimpulan perbedaan dari buku fiksi dan nonfiksi,bagi yang belum mempunyai buku fiksi silakan pinjem di perpus"ujar guru tersebut(aku gak tau tugasnya mau ngapain gak kepikiran jadi aku pake tugas ini saja)

"Baik buk!"jawap seluruh siswa di kelas tersebut

Semua berdiri dan memandang satu sama lain saling,kemudian saling berebut untuk mendapatkan murid terpintar, terrajin,dan juga orang kaya untuk di andalkan.

Beberapa siswa menghampiri tempat duduk Iori dan menggebraknya.

"Iori satu kelompok yuk!"

"Hah!?"Iori yang memang tadi kurang fokus bertanya dan di jawap dengan pertanyaan yang sama.

Iori menatap Tamaki yang sama-sama di perebutkan para cewe di kelas,sementara Riku mejanya kosong seolah dia berada di alam berbeda dan tidak terlihat,semua murid berlalu lalang namun tak ada satupun yang menawari Riku untuk satu kelompok.

Banyak yang mengincer untuk mendapatkan kelompok rajin biar cepat selesai itu tugas dan gak akan menjadi beban pikiran.

Ada juga yang mengincer tim populer yah kalo itu aku kurang tau apa fungsinya.

Ada juga tim santuy mendekati waktu pengumpulan tugas baru mereka kerjakan//rada mirip author ya ಠ‿ಠ ?

Dan tim buangan di mana hanya orang-orang sisahan dan tidak terpilih sama sekali yang masuk tim ini,dan author sering kebagiannya di sini di tim ini ehe//plak!

Maaf malah curhat.

Suasana di tim tersebut

"Masih kosong kan? Tambahin nama gw dong"ujar seorang murid

"Gak dapet tim ya? Yaudah masuk aja,nanti kita diskusi bareng"kemudian satu orang muncul yah ....itu adalah Riku.

"Maaf seperti biasa ya?"ujar Riku gugup

"Silakan,aku binggung kenapa mereka gak masukkin kamu ke tim para anak populer?
Yah setidaknya kau pasti yang sibuk
'jadi kapan nih kita kerja kelompoknya?
Besok di rumah siapa?
Eh kapan nih jadinya!?'
Begitu bukan?"ujar gadis tersebut meniru suara Riku yah walau tidak mirip.

"Hehe bisa aja"seseorang menarik lengan Riku dan orang itu menghitung

"Satu.....dua.....tiga masih kurang dua lagi?"ujar orang tersebut yang ternyata adalah Tamaki.

"Tamaki?"Riku sedikit memiringkan kepalanya binggung.

"Ah! Dia saja Isumin!"aku gak tau Tamaki manggil Haruka siapa?

"Oy! Namaku Isumi! Bukan Isumin!"teriak kesal Haruka.

"Yosh sudah ada empat!"

"Hey! Jangan bilang kau memasukkanku ke timmu?
No thanks! Aku sudah punya tim sendiri!"bantah Haruka

"Siapa?"Tamaki menanyainya karna memang biasanya Haruka selalu saja tidak kebagian kelompok.

"Hah....baiklah!"jawap malas Haruka

"Okey satu lagi siapa?"tanya Iori dari belakang.

"Tentu saja Iorin"jawap Tamaki ngasal

"Kan jumlahnya tetep empat kita kurang satu orang.

"Biar aku saja!"

Riku teridam dan membelalakkan matanya.

__________________________________

To Be Continue

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan membaca.

sebelumnya mungkin dari kalian binggung kenapa storynya berbeda?
Yah itu karna ku revisi( ╹▽╹ )
Aku merasa aneh dengan alurnya sehingga aku mengganti alurnya.

Maaf bikin kalian binggung,di maafin gak?

Jo:gak!//plak!

Balik sana sama Rukka

Jo:bir di usir

Oke sampe sini dulu dan sampai jumpa

happy memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang