20.Sorai.

660 94 2
                                    

Apakabar Junkyu?kalian pasti akan bertanya-tanya tentang junkyu saat ini.

Junkyu kembali ke rutinitas sebelumnya,kuliah bersama Jihoon,nongkrong di café menemani Jihoon,mengerjakan tugas yang mulai menumpuk seperti biasa.Tak ada yang spesial,hari berjalan seperti biasa seolah tak ada yang hilang dari kehidupan Junkyu.

Junkyu...hanya berusaha untuk menjalani hari dengan baik,sudah cukup ia banyak menangis kemarin karena rasa bersalah,juga rindu bercampur kecewa.Toh yang telah terjadi biar terjadi,tak ada yang perlu disesali bukan?

"Aku pulang,Mas Younghoon?"

Celingukan,Junkyu melongok ke dalam dapur melihat Masnya sedang sibuk berkutat dengan masakan,Si tampan Younghoon menoleh,lalu tersenyum.

"Oh dah pulang?tumben agak lama?"

Junkyu mengerucut lucu,"Iyaa tadi nemenin Jihoon ketemu kak Hyunsuk dulu,jadi kambing congek deh aku."

Younghoon tertawa,membawa masakannya ke meja makan."Pacaran thok ae Jihoon ini!(pacaran terus aja)"

Junkyu Cuma tertawa.mencicipi tumis daging ayam dan brokoli masakan andalan Younghoon,sebenarnya Junkyu bisa memasak tapi sudah ditetapkan di rumah kalau job desc Younghoon adalah memasak.Junkyu sedang sibuk mencomot daging ayam ketika bel rumahnya berbunyi.

"Bukain dulu,kyu!" titah sang kakak dari dalam dapur,Junkyu hanya mengikuti perintah kakaknya saja,membuka pintu dan seorang pria paruh baya dengan setelah jas hitam menyambutnya.

"...siapa ya?" Pria itu tersenyum ramah,mendekatkan wajahnya sejajar dengan Junkyu.

"Junkyu ya?Masnya ada?"bingung,Junkyu mengangguk kaku.Ia menunjuk ke dalam.

"Mas ada di dalam,M-Mas!Ini ada yang nyari Mas!"

Terdengar derap Langkah kaki,kemudian disusul suara masnya."Siapa kyu—"

Dan Younghoon mematung melihat pria paruh baya itu.Rahangnya mengeras seiring dengan tangannya yang terkepal.

"Junkyu masuk kamar,"

Ucap Younghoon dingin,Junkyu mengerjap bingung."H-hah?"

"Masuk ke kamarmu,sekarang." Mendengar kakaknya bertitah dengan ekspresi sulit dijelaskan itu membuat Junkyu mau tak mau menurutinya,bersembunyi di dapur agar bisa mendengar sedikit percakapan sang kakak dengan tamunya.

Setelah dipersilakan duduk,pria paruh baya itu tetap tersenyum.

"Sudah lama sekali ya,nak Younghoon.Tadi saya sempat kebingungan cari alamatnya,untung tetangga sini beri tahu saya rumahnya Bu Jisoo dimana—"

"Langsung saja,Bapak.Ada yang bisa saya bantu?"

Younghoon menyela dengan dingin,tak peduli dengan pria yang lebih tua darinya itu.

Sang pria paruh baya berdeham,tatap balik Younghoon dengan tenang.

"Karena kamu nggak bisa diajak basa-basi,saya langsung saja..."

"Ini terkait putra saya,Haruto."Ada jeda sejenak yang tak nyaman,sebelum akhirnya pria paruh baya itu melanjutkan.

"Disini saya,atas pertimbangan saya pribadi,ingin meminta maaf atas yang sudah Haruto lakukan.Saya menyadari tak harusnya haruto melakukan Tindakan gegabah itu,karena itu saya minta maaf,"

Younghoon tak mengerti kemana arah pembicaraan ini berlanjut,ia hanya diam ketika nama itu disebutkan oleh si pria paruh baya,Pikirannya berkecamuk,

"Juga kejadian lima tahun lalu,saya minta maaf atas segalanya yang telah terjadi."

Lokawigna | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang