53. Why We Broke Up? (Jeno)

461 47 13
                                    

Ft. Jeno

"Jieun, kau kenal Lee Jeno?"

"Aish, mana mungkin Jieun kenal."

Jieun melirik tanpa suara ke arah tiga temannya. Walau terlihat tak tertarik dengan topik gosip teman-temannya, nyatanya Jieun tetap mendengar. Apalagi setelah sebuah nama familiar menyapa indera pendengarannya.

"Jieun terlalu sering berdiam diri di perpustakaan. Ah, Lee Jeno benar-benar mempesona."

"Apa dia punya pacar? Aku jadi penasaran."

"Tapi, Jieun, serius kau tidak kenal dengannya? Ku dengar kalian satu SMA."

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan langsung padanya, Jieun bergeming sejenak. Jemarinya yang sedari tadi menulis pun terhenti. Pikirannya kembali mengingat-ingat sosok Lee Jeno yang sedang dibicarakan. Wajahnya, senyumnya, sifatnya. Jieun ingat semuanya.

"Aku kenal dia, dulu," ucap Jieun akhirnya.

Mendapat respon yang diharapkan, ketiga mahasiswi yang sedari tadi bergosip itu langsung memajukan kursi masing-masing, bersiap-siap untuk melontarkan pertanyaan kepada gadis berwajah kecil nan cantik itu.

"Kalian pernah sekelas?" tanya Hani, si rambut pendek berkacamata yang duduk di seberang Jieun.

"Kami pernah pacaran."

"Oh... APA? PACARAN?" ucap ketiganya serentak.

Jieun terdiam, seolah tak terkejut dengan reaksi ketiga temannya. Entah mengapa, ia mendadak menyesal ketika memilih untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan dan membuat luka lamanya kembali ternganga lebar. Namun, Jieun tetaplah seorang Jieun, ia nyaris tak pernah menunjukkan ekspresi berlebih dan suka menyimpan emosinya untuk diri sendiri.

"Lupakan, aku mau pulang."

"Apa? Hey! Hey! Kau belum cerita!"

Mengabaikan panggilan teman-temannya yang haus akan gosip baru, Jieun segera merapikan barangnya dan melangkah keluar dari kantin. Tidak ada gunanya ia menceritakan kisahnya dengan Jeno dulu, karena memori hanya akan berakhir sebagai memori, entah itu baik ataupun buruk.

***

Jieun berjalan melewati lapangan, melewati Jeno dan teman-temannya yang tengah bermain basket. Tanpa terencana, pandangan keduanya sempat bertemu dan terkunci selama dua detik sebelum Jieun memutuskan kontak mata terlebih dahulu. Entah mengapa, hatinya kembali nyeri melihat pandangan teduh serta manik berbentuk bulan sabit milik pria itu. Dulu, manik itu hanya akan terpaku memandangnya seorang sebelum semuanya berakhir tanpa sisa.

"Hah, bodohnya aku," gumam Jieun dalam hati, sembari melirik akan stall-stall kecil yang menjajakan makanan ringan di depan minimarket yang ia lewati. Tanpa diminta, memori-memori lama yang telah lama terpendam kembali berputar dalam benaknya, mengingatkannya pada sosok Jeno yang saat itu masih berstatus sebagai cinta pertamanya.

Flashback

"Hey, Kim Jieun! Jadi mulai hari ini kita pacaran kan?" Tak sadar akan suaranya yang kelewat besar, Jeno sukses mengundang perhatian beberapa orang yang tengah berlalu-lalang. Bahkan tak sedikit dari mereka mengomentari sikap sepasang anak SMA yang tengah di mabuk asmara dan tak kenal tempat itu.

Jieun yang terpaksa menanggung rasa malu langsung membekap mulut Jeno tanpa ampun dan menyeret pacar pertamanya itu menuju ke taman terdekat. "Lee Jeno! Kau gila ya!?" pekik Jieun kesal.

"Soalnya aku takut ditolak lagi," dengus Jeno sembari mengerucutkan bibirnya, berusaha untuk bertingkah manis. Namun sayangnya, hati Jieun tak mudah luluh akan sikap sok imut.

SKZ and NCT As Your...✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang