8. Don't Go (Taeyong)

2.1K 204 9
                                    

Taeyong as your

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong as your... Boyfriend

.
.
.
.
.


Hubunganku dengan Taeyong sedang ada dalam fase jenuh. Taeyong sibuk dengan pekerjaannya dan begitu juga denganku. Akhir-akhir ini, aku sedang mengurus perusahaan ayahku yang sedang berada di ambang kebangkrutan. Yang lebih buruknya lagi, ayah dan ibu memutuskan untuk bercerai.

Aku tidak memberitahu Taeyong karena aku takut ia terganggu karena beberapa hari ini ia jarang menghubungiku. Pasti ia sibuk sekali. Percaya atau tidak, sudah seminggu ini aku belum bertemu dengan Taeyong. Aku butuh sandaran, tapi lebih baik aku jangan menganggunya dulu.

"Halo, Taeyong~ie."

"Oh, halo Kyungie. Bagaimana harimu?"

Aku tersenyum ketika mendengar nickname yang ia berikan padaku. Suaranya terdengar lelah.

"Suaramu terdengar lelah. Jangan bekerja terlalu keras."

"Ah, aku baru selesai membereskan beberapa pekerjaan."

Aku melihat ke arah jam dinding. Jam 1 pagi. Syukurlah kalau Taeyong sudah menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan aku tidak tahu apakah tugasku akan selesai saat kantor buka jam 9 pagi nanti.

"Cepatlah mandi dan istirahat. Langsung tidur."

"Iya, iya. Kamu kok belum tidur?"

"Ah, aku baru saja mau tidur."

Iya, aku berbohong adanya.

"Oke, tidurlah."

Akhirnya aku menyelesaikan sebagian besar pekerjaan kantorku pada jam 8 pagi. Aku hanya punya waktu 1 jam untuk pulang dan mandi sebelum berangkat kerja lagi. Ah, andai aku bisa beristirahat barangkali 2 jam saja, hanya untuk tidur. Tapi sepertinya aku tidak akan punya waktu tidur hari ini.

Tapi niat untuk pulang aku urungkan. Ayah dan ibu resmi bercerai hari ini. Beritanya langsung menyebar luas ke seisi kantor. Aku hancur, mereka meninggalkanku. Aku mengangkat ponselku dan menekan nama Taeyong untuk menghubunginya.

"Halo Kyungie, ada apa?"

"Taeyong, aku ingin bertemu denganmu."

Aku datang ke apartemen Taeyong. Baru saja pintunya terbuka, aku langsung menghambur ke dalam pelukan pria yang sangat kurindukan itu. Semua ini terlalu berat untukku. Taeyong membalas pelukanku sama eratnya dan mengusap punggungku lembut.

"Yong, eomma dan appa... "

"Ssstt.... aku sudah tahu."

Taeyong menggenggam tanganku erat dan mengusapnya pelan. Aku hanya punya Taeyong sekarang. Jika tidak punya Taeyong, ah aku tidak ingin membayangkannya.

SKZ and NCT As Your...✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang