63. Anneliese (Johnny)

262 29 2
                                    

"Lady Annaliese of Alden."

"Obati matamu. Namaku Anneliese."

Tangan sang penjaga pintu yang tengah memegang surat undangan mendadak bergetar hebat. Pria itu kemudian membungkuk sambil meminta maaf berkali-kali kepada nona bangsawan berwajah dingin di hadapannya itu. Tak menghiraukan hal itu, Anneliese mengangkat roknya dan berjalan menuruni tangga.

Anneliese Alden, putri tunggal dari Duke dan Duchess Alden yang dibunuh sekitar 10 tahun yang lalu. Semenjak kejadian traumatis itu, Anneliese diasuh oleh adik dari ayahnya-Antonio yang kini menjabat sebagai Duke Alden menggantikan posisi sang kakak. Sebagai keluarga dekat satu-satunya, Antonio membesarkan Anneliese seorang diri hingga ia tumbuh menjadi gadis yang amat terkenal akan kecantikan dan kepintarannya.

Walau dinilai sempurna, Anneliese nyatanya sering mendapat cibiran dari orang lain, entah dari pria maupun wanita. Di usianya yang menginjak 26 tahun, ia nyaris tidak memiliki teman dan tidak pernah berkencan dengan lawan jenis. Banyak orang yang menilai bahwa gadis itu aneh atau menderita gangguan mental. Namun, Anneliese tak pernah menghiraukan hal itu. Ia tetap fokus mengerjakan hal favoritnya dan membantu sang paman dalam bisnis keluarga.

Sebagai seorang wali, Antonio tidak pernah membatasi atau mengatur Anneliese, termasuk dalam hubungan sosial gadis itu. Namun akhir-akhir ini, Antonio seringkali merasa cemas. Kesehatannya yang menurun membuatnya khawatir kalau ia tak akan bisa menjaga keponakannya lebih lama lagi. Nyatanya, membesarkan Anneliese seorang diri, mengurus bisnis keluarga, dan mengurus wilayah kekuasaan milik mendiang kakaknya membuat Antonio kewalahan dan baru merasakan dampaknya akhir-akhir ini.

Sudah berulang kali Antonio mengenalkan beberapa pria dan menyuruh gadis itu untuk pergi ke perjamuan para bangsawan, namun semuanya hanya dianggap angin lalu oleh Anneliese. Walau Antonio membesarkan Anneliese dengan penuh kasih sayang, nyatanya ada luka dan dendam yang sukar disembuhkan, jauh di dalam lubuk hati gadis itu. Anneliese cenderung menolak orang baru, dan memasang tembok tinggi-tinggi untuk melindungi diri.

Wajar, orangtuanya terbunuh karena rasa percaya. Trauma itu tetap ada dan masih setia membelenggu hidup Anneliese walau 10 tahun telah berlalu.

Kembali di pesta, Anneliese berjalan seorang diri menuju sudut ruangan. Gadis bergaun biru berhiaskan permata serta renda yang mewah itu melangkah dengan penuh percaya diri tanpa menghiraukan sekitar. Yang ia inginkan hanyalah agar pesta itu dapat cepat berakhir.

Ketika gadis cantik itu tiba di sudut ruangan, seorang pria yang sedari tadi mengunci fokus pada gadis itu mulai melancarkan aksinya. Ia membawa dua gelas anggur di tangan sambil melangkah dengan penuh percaya diri menuju ke tempat Anneliese berada. Ketika jarak keduanya tersisa 10 meter, Anneliese menoleh ketika merasa ada seseorang yang menghampiri.

"Apakah Anda suka anggur, Nona?" tawar pria berwajah tegas itu sambil menyodorkan anggur di tangan kanannya.

"Tidak terlalu," tolak Anneliese halus.

"Kalau begitu izinkan saya untuk mengambil minuman yang lain untuk Anda," ucap pria itu lagi.

"Tidak perlu. Saya tidak menerima minuman dari orang asing."

Penolakan gamblang yang Anneliese utarakan nyatanya tak membuat semangat pria itu surut. Ia tertawa pelan sambil meletakkan dua gelas yang ia bawa di salah satu meja terdekat.

"Kalau begitu, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya adalah Johnny Jake Jacques, adik dari Christian Rome Jacques." Johnny mengulurkan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri di sembunyikan di punggung. Ia membungkuk, menunggu uluran tangannya disambut oleh Anneliese.

"Salam kenal. Aku Anneliese." Tak ingin mempermalukan pria di hadapannya itu, Anneliese membalas uluran tangan Johnny. Pria itu kemudian mengecup pelan punggung tangan Anneliese sebagai tanda hormat.

SKZ and NCT As Your...✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang