39. Imperfectly Perfect (Bang Chan)

786 88 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Di mana?"

"Be-beauty aesthetic."

"Tunggu disana. Jangan ke mana-mana."

Tepat setelah panggilan dari sang kekasih terputus, Soora menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas dengan hati yang tak tenang.

Dari nada bicara Bang Chan tadi di telepon, sudah dapat dipastikan bahwa sang kekasih tengah menahan emosinya. Jujur Soora merasa takut. Pasalnya, Bang Chan merupakan seseorang yang jarang marah, hampir tidak pernah malah.

Kata orang, marahnya orang pendiam dan ramah itu menyeramkan bukan?

Walau mereka telah bersama selama hampir 6 bulan, Bang Chan selalu sabar menghadapi tingkah Soora yang kekanakan dan bersikap semaunya. Dan sepertinya, kali ini Soora benar-benar keterlaluan.

Tit!!

Suara klakson dan deru mobil familiar membuat Soora memandang keluar jendela. Ternyata Bang Chan sampai jauh lebih cepat dari dugaannya. Apa sang kekasih mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata? Entahlah, Soora terlalu sibuk menenangkan dirinya sebelum masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil pun, Bang Chan tidak menyapanya dengan ceria seperti biasa atau sekadar menanyakan apakah Soora sudah makan atau belum. Raut wajah sang kekasih terlampau dingin hingga Soora sendiri tak dapat menerka apa yang sedang Bang Chan pikirkan.

Semuanya berawal dari Soora yang uring-uringan akan bekas jerawat di jidatnya yang tak kunjung hilang. Ia juga tergiur akan tawaran temannya untuk melakukan prosedur laser muka untuk menghilangkan bekas tersebut karena teman-temannya selalu membicarakan noda di wajahnya.

Bang Chan tentu melarang niat sang kekasih karena prosedur kecantikan pasti menyakitkan. Segala macam rengekan Soora tak mempan dan tak mampu meluluhkan hati Chan. Hingga akhirnya Soora memutuskan untuk pergi tanpa izin, berujung diketahui oleh Chan dan mengundang emosi pemuda itu.

Tak berselang lama, mereka berdua tiba di basement apartemen Soora. Tak disangka, ternyata Chan ikut turun dan mengantar sang kekasih naik ke kamar yang terletak di lantai 7. Tanpa berucap sepatah katapun, Chan mengenggam jemari sang kekasih hingga masuk ke dalam apartemen.

"Masih sakit?"

Soora sedikit terperanjat akan suara berat sang kekasih di tengah sunyinya apartemen.

"Ti-tidak," bohong Soora. Padahal wajahnya masih memerah dan terasa berdenyut-denyut sedari tadi.

Jangan kira Chan tidak tahu kalau Soora tengah berbohong. Pemuda bersurai coklat itu pun meneguk air mineral yang ia ambil dari kulkas sebelum kembali berbicara.

"Yakin? Mukamu merah-merah dari tadi. Emang tidak sakit?"

"Sedikit," cicit Soora. Membohongi Chan memang bukan perkara mudah. Jadi lebih baik ia diam saja untuk sementara.

SKZ and NCT As Your...✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang