Hujan di sore hari

248 42 4
                                    

Tandai jika ada typo.


Sepulang sekolah aqeela langsung menuju ke ruang musik untuk latihan. Sandrina, ratu dan saski. Sudah pulang ke rumah mereka masing-masing, awalnya mereka ingin mengantar kan aqeela tapi ada keperluan mendesak jadi mereka memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di depan ruang musik, aqeela langsung masuk. "Permisi" ucap aqeela saat memasuki ruangan itu, sepi, itu yang dirasakan aqeela. Diruangan itu hanya terdapat ia dan bu citra, bu citra yang akan melatih dirinya.

Setelah aqeela menunggu teman yang akan duet dengan dirinya, ia mengobrol dengan bu citra. Tak berselang lama ada seorang laki-laki yang memasuki ruangan tersebut.

Suara bariton itu menyapa bu citra, suara itu tak asing di telinga aqeela. Aqeela pun menoleh ke sumber suara, "kak rey?" ucap aqeela kaget.

Ia tak mendapat jawaban dari sang pemilik nama, sampai bu citra yang membuka suara di tengah keheningan.

"Baik karna rey sudah ada disini, mari kita mulai latihan nya." ucap bu citra dan mendapati anggukan oleh keduanya.

Tak terasa kini sudah tiba pukul 05.00 wib. Bu citra sudah pulang sejak 10 menit yang lalu, kini di parkiran hanya tersisa aqeela dan rey saja.

Rey ingin pulang namun ia membawa montor sudah dipastikan kalau dia menerobos hujan pakaiannya akan basah, awalnya aqeela ingin pulang namun ia kasihan melihat rey yang sendiri an. Ia pun mengurungkan niatnya untuk pulang.

Hujan pun semakin lebat, di parkiran hanya ada keheningan tak ada satu pun yang membuka suara.

Aqeela menggosok kan kedua telapak tangan nya agar merasa hangat, bohong jika ia tak merasa dingin, hanya dengan tubuh yang terbalut seragam tanpa menggunakan jaket.

Rey yang melihat aqeela kedinginan ia pun segera melepaskan jaket kebanggaan nya yaitu jaket black white, rey memakai kan jaket tersebut ke bahu aqeela.

Aqeela yang merasakan itu pun kaget, "pake jaket nya, gue tau lo kedinginan" ucap rey dengan lembut.

"Makasih" hanya itu yang dapat aqeela ucapkan.

"Kenapa lo ga pulang duluan?, Secara lo kan bawa mobil ga bakal kehujanan dong" tanya rey yang membuat aqeela bingung untuk menjawab.

"Kalo gue pulang lo sendirian dong disini?" ucap aqeela balik.

"Ga masalah kan gue berani," sombong rey.

"Serah" ucap aqeela. "Emang lo ga dicariin?" tanya rey lagi.

"Engga, gue udah bilang" jawab aqeela.

*Skip sampai rumah

Aqeela merebahkan tubuh nya dan membuka aplikasi berwarna hijau, banyak sekali chat yang masuk dari sahabat-sahabat nya.

Aqeela memutuskan untuk membalas nya besok pagi, aqeela pun meletakkan hp nya di nakas, dan mulai menutup matanya.

Mata aqeela belum sepenuhnya terpejam, di hp nya ada banyak notif yang masuk ingin ia abaikan namun terus menerus mengirimkan pesan.

Mau tak mau aqeela mengambil hp yang ia letakkan di atas nakas, setelah ia lihat ada notif dari nomor asing, aqeela buka dan pesan nya membuat aqeela merasa aneh.

Selain perasaan aneh aqeela merasa cemas apa yang dibilang orang tak dikenal lewat pesan itu benar? Jika benar apa kedua orang tuanya mengatahui hal ini?

Pertanyaan itu seketika memenuhi pikiran aqeela, tadinya aqeela mau tidur jadi tak bisa karna memikirkan hal ini. Siapa sebenarnya orang ini,

Jam terus berputar hingga menunjukkan pukul 23.45 wib. Hanya sebuah pesan itu aqeela tak bisa tidur, yang tadi nya ia merasa sangat ngantuk seketika ia merasa tak bisa tidur.

Ia sudah berusaha untuk memejamkan mata nya namun nihil, apa aku hanya orang asing yang masuk dikeluarga ini? Apa mereka tak mengethaui hal ini?

*Skip pagi hari

Hari ini aqeela bangun lebih awal dari biasanya, ia segera bersiap-siap untuk ke berangkat sekolah.

Ia ingin menanyakan hal ini ke orang tua nya namun ia belum siap, apa lebih baik ia pendam untuk sementara waktu? Sembari menunggu waktu yang tepat ia akan menyelidiki terlebih dahulu.

Aqeela yang sudah selesai siap-siap segera turun ke bawah umtuk sarapan pagi, hari ini aqeela tak seperti biasanya. Lebih banyak diam, bicara pun secukupnya.

Sarapan pagi telah selesai seperti biasa aqeela berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Ia tak langsung berangkat ke sekolah, jam menunjukkan pukul 05.30 wib. Masih banyak waktu untuk ia pergi ke sebuah tempat untuk menenangkan dirinya sebentar sebelum ke sekolah.

Di tempat ini lah dia merasa lebih tenang, nyaman, itu yang dirasakan aqeela.

Sampai ada seorang laki-laki yang menghampiri dirinya, aqeela menyadari hal itu. "Ada masalah?" tanya sosok itu.

Tak mendapat jawaban, "mau cerita?" tanya sosok itu lagi.

"Gue cuman mau sendiri dulu" ucap aqeela.

"Oke, kalo mau cerita panggil gue aja" ucap orang itu lagi.

Orang itu pun masuk dan meninggalkan aqeela sendirian, orang ini masih mengamati aqeela dari jauh.

"Ada apa sebenarnya?" gumam nya.

"Kenapa dia, ada masalah?" tanya teman nya yang baru saja muncul.

"Maybe, dia belum mau cerita" ucap farhan.

"Coba lo tanya lagi, siapa tau dia udah mau cerita" ucap tio memberikan ide.

"Biar dia sendiri dulu" jawab farhan.

"Ya udah, gue masuk dulu" ucap tio.

Tak berselang lama, aqeela memasuki markas, dengan wajah yang sedikit lusuh.

Farhan pun hanya mengamati aqeela, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut aqeela. "Mau cerita?" tanya farhan.

"Bantuin gue" ucap aqeela dan membuat farhan mendekat.

*Skip sekolah

Hay gays

Pada malmingan kemna ni?

Jangan lupa vote, komen and share ya gays.

ReyAzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang