37. PASANGAN TERROMANTIS 2022

3.1K 185 9
                                    

37. PASANGAN TERROMANTIS 2022

Mendengar pertanyaan Loli tadi, keempat cowok itu pun terdiam. Mereka saling melirik satu sama lain.

Loli menghela nafas panjang lalu tersenyum. "Gue tahu, kalian pasti mau gue terus berharap dan semangat buat nyari kedua orang tua gue, kan?"

"Makasih, ya, berkat kalian gue semakin yakin kalau orang tua gue masih hidup," lanjut Loli.

Keempat cowok itu tersenyum seraya menatap Loli dengan mata sayu mereka. Ketegaran Loli memang tiada tara.

"Ayo pulang," ajak Angga tiba-tiba.

"Loh kenapa?" tanya Galang. "Loli kan belum inget apapun."

"Bener tuh, main ajak pulang aja lo Angga!" timpal Aldi.

"Kayaknya gue emang belum bisa inget apapun, deh. Ya setidaknya gue udah dateng ke tempat ini. Gue lega banget," sahut Loli.

"Lo yakin, Li?" tanya Reyga. "Kita mau kok nungguin lo sampai inget sesuatu. Seharian di sini juga gak pa-pa."

"Reyga, lo tuh gemes banget tau. Beruntung banget cewek yang dapetin cowok perhatian kayak lo, Rey." Loli tersenyum menatap Reyga.

Angga mendelik mendengar itu. "MAKSUDNYA NGOMONG GITU APA YA, KAK?"

"Eum, kayaknya selama ini Angga gak perhatian sama Loli," ledek Galang. Senyuman tengilnya membuat siapa saja ingin menyentil ginjal cowok itu.

Loli terkekeh pelan. "Perhatian, kok. Perhatian banget."

Angga diam saja, ia menatap Loli dengan wajah cemberut. Cowok itu mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada.

"Apa sih, lucu banget." Loli mencubit pipi lalu bibir Angga gemas.

"Ipi sih lici bingit," cibir Angga kesal. Loli semakin tertawa karenanya.

Aldi, Reyga, dan Galang pergi dari sana diam-diam. Reyga dan Galang menyeret Aldi yang pura-pura menangis seolah dirinya adalah manusia yang paling tersakiti di dunia ini.

"HEH KALIAN MAU KE MANA?" teriak Loli saat menyadari ketiga temannya sudah menjauh dari Angga dan Loli.

"PANAS DI SITU!" balas Galang.

Loli kembali tertawa. "Ayo balik."

"Ayo!" Angga mengangguk kemudian menggandeng tangan Loli. Kedua remaja itu menyusul ketiga temannya yang sudah masuk ke dalam mobil.

****

Malam ini, keluarga Angga sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama. Setelah sekian lama akhirnya Angga ikut makan malam bersama seluruh anggota keluarganya. Biasanya Angga selalu bermain di rumah Rudy atau teman-temannya hingga larut malam.

"Angga, kamu tumben gak main sama temem-temen kamu?" tanya Saskia.

Angga menelan makanan yang baru ia kunyah. "Kangen, pengin makan malem bareng gini."

"Gimana sekolah kamu, Angga?" tanya Rudy.

"Aman, Om, aman." Angga mengacungkan jempolnya.

Karina tersenyum melihat Angga makan dengan lahap. Bahkan, makanan yang berada di piring cowok itu sudah habis dalam waktu sekejap.

"Angga, mau nambah lagi?" tawar Karina dan Angga mengangguk. Dengan senang hati Karina memberikan secentong nasi dan lauk pauk ke piring Angga.

"Jangan kebanyakan, Mah," ucap Angga.

"Makan yang banyak. Kamu kelihatan kurus akhir-akhir ini," ujar Ardy.

"Iya tuh, kayak gak pernah makan aja. Uang jajan dari Om masih kurang?" sahut Rudy.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang