3. Sepiring Cinta

581 68 49
                                    

Terlepas dari hubungannya dan Lingga yang memburuk, Vilya tetap melaksanakan dengan baik tugas tak tertulis sebagai seorang istri. Wanita itu bangun sepagi hari-hari sebelumnya. Lebih tepatnya, ia tidak bisa tidur semalaman untuk dua alasan.

Alasan pertama, otak Vilya tidak bisa diajak berhenti berpikir seputar Hanna. Setiba di rumah semalam, Lingga betah menelepon selama lebih dari satu jam. Selain itu, Hanna ... Hansa ... entah hanya Vilya yang terlalu banyak berpikir atau memang ada yang janggal dengan nama pemberian Lingga kepada anaknya.

Berbicara soal Hansa, sepertinya malaikat kecil itu masih belum terbiasa dengan lingkungan baru di luar rumah sakit. Vilya dipaksa terjaga sepanjang malam karena kerewelan anaknya. Namun, ia sama sekali tidak keberatan. Mendengar suara itu meramaikan indra pendengarannya, hati Vilya justru menghangat. Hanya saja wanita itu terpaksa berpindah ke kamar sebelah---yang memang sudah disiapkan untuk Hansa sejak jauh-jauh hari---tengah malam tadi karena takut membangunkan Lingga yang harus berangkat kerja pagi ini.

Sesudah memilah setelan untuk suaminya, Vilya beranjak ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Hm, telur, wortel, tomat," gumam Vilya menyebut satu per satu bahan yang diambilnya dari kulkas, "bikin omelette aja, deh."

Vilya membawa bahan-bahan tersebut ke wastafel untuk membersihkan lebih dahulu. Ia lalu meletakkan sebuah talenan di meja pantri, kemudian mulai memotong-motong sayurannya ke dalam bentuk balok kecil.

"Shttt ...." Vilya meringis kecil saat jari telunjuknya tidak sengaja teriris pisau. Cepat-cepat ia menarik selembar tisu di sudut meja dekat pembatas pantri dan mengelap beberapa titik darah yang keluar.

Vilya merasa dirinya sangat tidak fokus belakangan ini. Wanita 29 tahun itu bisa dikategorikan ke dalam lingkaran perempuan telaten memasak. Teriris pisau? Entahlah, Vilya tidak mengingat kapan kejadian terakhir sebelum pagi ini. Sudah lama sekali.

Seakan tidak merasakan perih, Vilya membiarkan derasnya air keran mengaliri, sekaligus membersihkan kembali bahan-bahan masaknya agar higienis makanan lebih terjamin.

Vilya baru selesai berkutat di dapur ketika Lingga keluar kamar sembari merapikan dasi. Melihat Vilya yang sedang sibuk menghidangkan sarapan, Lingga melengkungkan bibir membentuk seulas senyum. "Morning, Vi," sapanya bersamaan dengan ayunan langkah pertama menuju meja makan.

Kepala Vilya terangkat mendengar suara serak basah suaminya. "Morning," balas Vilya singkat sambil menarik sebuah kursi yang akan didudukinya.

"Hansa mana, Vi?" Pertanyaan Lingga membuat garpu Vilya berhenti di udara. Ia menjadi terus merasa terganggu mendengar nama Hansa.

Vilya berdeham kecil sebelum kembali menjawab singkat tanpa memandang ke Lingga. "Di kamarnya." Wanita itu lalu melanjutkan kegiatannya.

"Masih tidur, ya?"

Pertanyaan Lingga sekali lagi dijawab tanpa tatapan mata ke mata dari Vilya yang sepertinya begitu tidak sudi memandanginya. Wanita itu hanya mengangguk ringan membenarkan terkaan suaminya.

Tepat sebelum Lingga mendudukkan diri di seberang Vilya, nada dering yang tidak asing mulai berkumandang. Lingga lekas mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Halo."

Dalam tiga detik, lelaki itu sudah mendorong masuk lagi kursinya. Vilya menengadah dengan alis tertaut melihat adanya sedikit gurat keterkejutan di wajah Lingga.

"Vi, aku harus ke kantor sekarang. Sampai jumpa malam nanti."

"Sarap---"

Selesai berpamitan terburu-buru, Lingga sudah meninggalkan rumah tanpa menghiraukan Vilya yang mengkhawatirkan perut kosongnya.

Selama puluhan detik, Vilya hanya memandang kosong sepiring omellete dan secangkir kopi hitam di depannya. Sebuah usaha yang sia-sia. Ia menghela napas pelan sebelum menyarap sendirian dalam keheningan rumah yang tidak lagi sehangat tahun-tahun sebelumnya.

***

Terima kasih masih membaca sejauh ini! ❤ Jangan lupa tap tombol follow akunku ya kalau berkenan hehe.

Sampai jumpa di bab berikutnya. 🤗

[Minggu, 5 Juni 2022]

Bersambung ...

Marriage Price TagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang