2. Panggilan Rahasia

671 77 29
                                    

Satu pekan berlalu, Vilya diperbolehkan pulang bersama bayinya hari ini. Selama itu pula, Lingga mengambil cuti untuk menemani dalam diam, walaupun sempat meninggalkan Vilya sendirian beberapa kali karena telepon darurat dari perusahaan---katanya---melibatkan Lingga yang menjabat sebagai manajer sekaligus ketua proyek.

Keterdiaman itu berlanjut sampai saat keduanya berada di mobil selama perjalanan pulang ke rumah. Bukan karena Vilya sengaja tidak mengacuhkan suaminya, atau karena Lingga sudah malas menghadapi perubahan istrinya. Namun, memang tidak ada apa pun yang perlu mereka bicarakan. Entah sejak kapan tumpukan bongkahan es tak kasat mata membatasi Lingga dan Vilya, padahal mereka berhasil sampai mematahkan kutukan tujuh tahun pernikahan karena begitu saling mendambakan. Mungkin sejak Lingga sering lembur pada masa-masa kehamilan Vilya. Mungkin juga karena segala perselisihan sepele yang mereka anggap bukan apa-apa sebelumnya.

All I want to do is find a way back into love
I can't make it through without a way back into love
And if I open my heart again
I guess I'm hoping you'll be there for me in the end

Melodi beserta lirik dari lagu yang dinyanyikan Vilya dan Lingga pada malam resepsi pernikahan dulu, mengalun saat sebuah panggilan masuk ke ponsel Lingga. Hansa yang berada di gendongan Vilya langsung menangis merasa terganggu. Buru-buru wanita itu menggerakkan lengan dalam tempo pelan untuk menenangkan anaknya.

Lingga melirik sebentar ke samping dan kembali fokus ke jalanan di depannya. "Vi, bisa tolong angkat dan tempelin ke telingaku?" pintanya.

"Takutnya ada yang penting," lanjut Lingga.

Vilya sebenarnya enggan, apalagi Hansa belum juga berhenti merengek-rengek. Namun mau tak mau, ia akhirnya memutar sedikit badannya untuk meraih benda persegi berwarna hitam tersebut dari atas kotak penyimpanan kecil di belakang handbrake. Sambil memeluk erat Hansa dengan sebelah tangannya, jempol tangan lainnya bergerak hendak mengusap tombol hijau.

Dunia Vilya serasa berhenti kala ia melihat nama yang terpatri di layar itu.

Hanna .... Ia membatin nama seorang perempuan yang dikenalnya.

Ekor mata Lingga melirik dua detik ke kiri saat Vilya tidak kunjung menerima panggilan, sementara tangisan Hansa sudah kembali mengeras.

"Vi?" Lingga menginterupsi lamunan istrinya dengan nada bertanya.

Seakan baru ditarik kembali dari alam lain, mata Vilya mengedip cepat beberapa kali. Ia pun segera menerima panggilan dari Hanna sebelum menjulurkan tangan untuk menempelkan perangkat tersebut ke daun telinga suaminya.

"Halo," ucap Lingga menyapa orang di seberang sana.

"Halo, Mas Lingga, ada yang per---"

Mendapat timbre suara Hanna masuk ke gendang telinganya, Lingga refleks menatap Vilya beberapa milidetik. Sekarang Lingga sedikit mengerti alasan istrinya bereaksi seperti itu tadi. Bahkan hanya dengan melihat wajah sampingnya saja, Lingga dapat mengetahui wanita itu sedang memasang raut dingin.

"Halo, saya lagi bawa mobil, nanti aja ya." Lingga menyela, mengabaikan kelanjutan kalimat Hanna tanpa berniat mendengarkan lebih jauh. Lelaki itu lantas memberi isyarat kepada Vilya untuk mengakhiri panggilan.

Vilya meletakkan ponsel Lingga kembali ke tempatnya, lalu menyibukkan diri dengan Hansa yang sudah jauh lebih tenang. Suasana mobil lagi-lagi sama seperti sebelumnya, tanpa ada satu pun di antara mereka yang berniat memecahkan gelembung keheningan. Tidak ada percakapan dan tidak ada penjelasan dari mulut Lingga kepada Vilya.

Terserah, Vilya juga tidak mempunyai keinginan untuk sekadar bertanya.

***

Please read 👇👇👇

Halo! Marriage life selalu jadi genre bacaan favoritku, tapi pas tulis ternyata benar-benar berat 😫. Masukan dari kalian selalu aku terima dengan tangan terbuka dan menjadi sebuah pertimbangan, jadi kalau ada yang mau memberi komentar soal kurang-kurangnya dalam cerita ini boleh banget kok (selama memakai bahasa yang sopan ya hehe).

Semoga kalian masih betah ❤.
Oh iya, pada lebih suka bab pendek tapi update-nya cepat, atau lebih milih babnya panjang tapi update-nya agak lama?

Terima kasih buat semua yang udah baca MPT. Sampai jumpa di bab berikutnya! 🥰

[Sabtu, 04 Juni 2022]

Bersambung ...

Marriage Price TagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang