Enam

1.6K 177 15
                                    

Berendam air hangat di bathup sambil memejamkan matanya, bukan pertanda Nunew sedang menikmati relaksasi air hangat yang menyelimuti tubuh dan pikirannya. Sebaliknya, otak kecilnya saat ini tengah memikirkan perjanjian yang telah disepakatinya bersama sang tunangan di cafe sore tadi.

Nunew tidak habis pikir bagaimana dia dengan semudah itu menyetujui kesepakatan yang diajukan Zee.

Tidak habis pikir bagaimana mungkin tunangannya itu berpikir bahwa perjodohan ini dilakukan atas dasar hutang piutang. Bagaimana jika selama 3 bulan ini, Zee bisa membayar hutang perusahaan?

Berarti Nunew hanya bisa menjadi tunangan Zee selama 3 bulan dan setelah itu mereka menjadi asing kembali. Apakah penantian Nunew selama 7 tahun dan perjuangannya selama ini hanya dibalas dengan bertunangan selama 3 bulan? Yang benar saja!

Tidak ada cara lain maka Nunew harus memanfaatkan waktu 3 bulan ini untuk menarik perhatian Zee dan membuat Zee jatuh cinta padanya. Tapi Nunew bahkan tidak yakin hal itu akan terjadi dalam waktu yang sesingkat itu.

Namun meski begitu, Nunew akan tetap berusaha semampunya. Nunew yakin, dia akan bisa menaklukan hati Zee. Meski terkadang otak berliannya berteriak bahwa itu sesuatu yang mustahil, tapi hatinya terus bergejolak untuk terus berjuang.

"Baiklah Hia, akan ku tunjukkan padamu bagaimana seorang Nunew menaklukan hati orang yang dicintainya." Ucap Nunew tersenyum tipis masih dengan kelopak mata yang tertutup menghirup lilin aroma teraphy nya.



ARRANGE MARRIAGE

Pagi ini Nunew berniat akan ke kantor Zee memberikan bekal sarapan pada sang tunangan sebelum berangkat ke kampus, beruntung jalan ke kantor Zee searah  dengan jalan menuju kampusnya.

Menata nasi goreng pattaya seafood di box bento, tidak lupa memberikan hiasan dengan saus, sayur, dan buah. Berharap semoga rasa nasi goreng buatannya cocok dengan lidah sang tunangan.

Nunew tersenyum manis sebelum menutup box bento berwarna merah maroon dan dipadukan dengan sentuhan warna hitam itu.

"Baiklah, aku telah memberikan pelet cinta pada nasi goreng ini."

Tersenyum menampilkan deretan gigi rapihnya kemudian menyalakan mesin mobil dan melajukan bmw 7 hitam itu membelah jalanan Bangkok. Bersyukur bahwa jalanan Bangkok pagi ini tidak terlalu macet.

"Swaddi Kha, ada yang bisa saya bantu nong?"
Ucap receptionist pada Nunew.

"Swaddi khap, apakah Hia— Oh maksudku tuan Zee sudah di kantor?"

"Sebentar lagi tuan Zee akan sampai nong, ada keperluan apa menemui tuan Zee?" Tanya receptionist wanita itu dengan tatapan yang penuh menelisik penampilan Nunew.

"O-oh... aku Nunew, tunang—"

"Swaddi Kha tuan Zee" ucap si receptionist memotong kalimat Nunew sambil menunduk memberi wai pada seseorang di belakang Nunew, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sang pemilik kantor tempat Nunew berdiri sekarang.

Spontan Nunew berbalik dan langsung menampilkan senyum terbaiknya saat melihat Zee berjalan ke arahnya.

"Hia... aku membawa—"

"Ikut aku." Potong Zee mutlak kemudian berjalan ke arah lift khusus direktur.

"Hoih! Kenapa semua orang memotong perkataan ku" gerutunya sambil mengekori Zee di belakang dan ikut masuk ke dalam lift bersama Zee dan asistennya Poppy.

Arrange MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang