Tiga

1.7K 174 7
                                    

Mobil BMW 7 berwarna hitam metalic itu memelankan lajunya saat memasuki gerbang universitas tertua kedua di Thailand, Universitas Thammasat.

Nunew berjalan santai di lorong fakultas setelah memarkirkan mobil kesayangannya di parkiran fakultas hukum.

"Eeiy!!! Tuan muda Nunew! Apa yang gerangan yang membuat wajahmu kusut di pagi hari yang cerah ini?" Nat mengejutkan sahabatnya itu dari belakang.

Sebenarnya Nat sudah berkali-kali memanggil Nunew sejak sahabat cantiknya itu keluar dari mobil BMW kebanggaannya. Tapi bukannya mendengar teriakan Nat, Nunew hanya terus berjalan sambil menekukkan wajah cantiknya.

"Aww Nat! Kau mengejutkan ku. Mengapa kau tiba-tiba ada di belakang?" Nunew sedikit terkejut karena ada yang tiba-tiba datang mengalungkan tangannya dari arah belakang, tapi beruntung itu sahabatnya. Karena kalau tidak, Nunew tidak segan-segan untuk mematahkan tangan yang melingkar di lehernya itu. Terlebih mood nya sedang tidak baik hari ini mengingat kejadian semalam.

"Aku sudah memanggilmu berkali-kali asal kau tau, tapi kau tidak menghiraukan ku" ucap Nat melepaskan tangannya dari leher

"Jadi apa yang membuat sahabat cantik ku ini mengawali harinya dengan muka masam?" Nat mengulangi pertanyaannya yang sedari tadi belum terjawab, karena demi celana dalam doraemon Max! Wajah kusut Nunew adalah hal yang sangat langka di dunia ini! Nunew yang Nat tau adalah orang yang sepanjang hari, setiap jam, menit, detik akan selalu mengembangkan senyumnya bahkan dengan orang yang tidak dikenal sekalipun.

"Bukan masalah serius Nat, aku hanya memikirkan masalah perjodohan ku dengan Hia Zee tadi malam"

"Jadi bagaimana? Apa tanggapan pujaan hatimu mengenai perjodohan kalian?" Tanya Nat sangat antusias saat mereka sudah memasuki kelas ruang kelas. Karena Nat sendiri yang menjadi saksi betapa Nunew sangat memuja pria yang bernama Zee Pruk Panich itu sejak mereka masih duduk di bangku menengah.

Setiap hari Nunew selalu menceritakan betapa tampannya calon suaminya dimasa depan, seperti apa pernikahan yang diimpikan saat menikah dengan Zee, bahkan memamerkan foto-foto sang pujaan hati dari hari ke hari, berceloteh bahwa hari ini Zee sedang ke luar kota untuk bisnis, Nat hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya disaat sahabatnya itu bercerita tentang Zee dengan antusias. Sebegitu gilanya kah sahabatnya ini mencintai Zee?


Nat hanya bisa berdoa semoga harapan-harapan Nunew bisa menjadi kenyataan.



Jika kalian penasaran siapa mata-mata yang setia melaporkan segala perkembangan Zee pada Nunew, dia adalah Max kekasih Nat. Max adalah paparazi setia tuan muda Nunew. Yang merupakan sahabat dari Zee sendiri. Sehingga tidak sulit bagi Nunew untuk tahu bagaimana keseharian pujaan hati.


Tuan Chawarin merupakan penyuntik dana terbesar di perusahaan ayah Max, tidak heran jika Max melakukan semua ini dengan suka rela dan tanpa mengharapkan imbalan. Berhubung Nunew juga merupakan salah satu sahabat kekasihnya.


"Sepertinya dia tidak menyukaiku Nat" dengan wajah tertunduk lesu, kemudian menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan sebagai tumpuan.

"Eiyy New, kau tidak seharusnya berpikiran seperti itu. Ini pertemuan pertama kalian bukan? Dan kau juga tahu persis seperti apa sifat pangeran mu itu. Maka dari itu, kau harus berjuang New. Yakinkan dia bahwa kau memang pantas untuknya"

Masuk akal! Terlebih Zee memang tidak memilik ekspresi apapun kecuali datar. Kalau dipikir-pikir, siapapun diposisi Zee saat ini sangat wajar untuk bersikap seperti yang Zee lakukan tadi malam. S

Nunew tersadar sekarang, haah betapa beruntungnya Nunew memilik Nat sebagai sahabatnya. Nat memang orang pemberi saran nomor satu di dunia.

Benar kata Nat, Nunew harus menunjukkan pada Zee bahwa dia memang pantas bersanding dengan pria tampan itu. Baiklah, ini awal perjuangan Nunew untuk mendapatkan cinta seorang setelah 7 tahun, tanpa harus bersembunyi lagi.

Arrange MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang