Tujuh Belas

2K 150 10
                                    

Menemukan Zee yang tertidur damai dihadapannya saat pertama kali membuka mata dipagi hari adalah hal terindah yang pernah Nunew rasakan dalam hidupnya. Memandangi wajah bak dewa Yunani yang terlihat masih nyenyak dalam tidurnya, Nunew kemudian mengarahkan tangannya ke wajah tampan pria itu, membelai alis hitam legamnya, bulu mata panjang seperti rusa, hidung mancungnya, rahangnya yang tegas, dan terakhir bibir tipis yang selalu bisa membuat Nunew tidak bisa bernafas dengan benar.

Kini pandangan Nunew beralih ke bahu lebar Zee yang terekspose, tanda bekas gigitannya semalam pada bahu Zee terlihat sangat jelas disana. Tiba-tiba pikiran Nunew melayang pada aktivitas panas mereka tadi malam, mengingat betapa sexy nya Zee saat menggagahinya membuat kedua pipi Nunew terasa panas. Kemudian menarik pelan selimut berniat menutup tubuh setengah telanjangnya, namun ditahan oleh Zee yang entah sejak kapan terbangun.


"Hiaaa, sejak kapan hia bangun?" Nunew kembali menarik selimut mencoba menutupi tubuh atasnya namun tidak berhasil karena ditahan oleh Zee yang langsung menarik Nunew ke dalam rengkuhannya.


"Sejak kau membayangkan betapa hebatnya hia semalam." Suara husky milik Zee mampu membuat dada Nunew berdetak tak karuan.


"S-siapa yang bilang aku membayangkan hal itu? A-aku tidak."


Zee kemudian memberi sedikit jarak antara dirinya dan Nunew kemudian mengelus lembut wajah cantik itu, "pipi ini... pipi merah ini yang mengatakannya Nuu."


"Hiaaaaa.... Aku tidaaaak" Nunew membenamkan wajahnya pada dada bidang Zee dan memeluk erat pria tampan itu, berusaha menyembunyikan pipi yang sialnya merona itu.


"Oh! Sepertinya sekarang jantungmu juga mengatakan sesuatu Nuu." Goda Zee saat merasakan detakan jantung Nunew yang tidak beraturan karena Nunew memeluknya begitu erat.


"Hiaaaaa... berhenti menggodakuuu..." rengeknya sambil mengayun-ayunkan kedua kakinya yang sialnya lagi lutut Nunew tidak sengaja mengenai Zeepruk junior.


"Aaaarrgghhtttt Nuuuu...." Erang Zee spontan memundurkan pinggulnya dengan posisi tubuh meringkuk hingga pelukannya pada Nunew terlepas.


"Hi-hiaaa... Maaf, aku tidak sengaja. Apakah sangat sakit?" Raut khawatir nampak jelas pada wajah Nunew terlebih saat dirinya melihat wajah memerah Zee seperti menahan sakit.


"Hiaa, maafkan aku naa. Aku benar-benar tidak sengaja, sungguh." sesal Nunew dengan mengedipkan matanya beberapa kali meminta iba pada pria tampan itu.


"Kau harus bertanggung jawab Nuu." Ucap Zee mengarahkan tangan Nunew menuju selangkangannya. Spontan Nunew menegang ketika merasakan betapa kerasnya Zeepruk junior di bawah sana, dan semakin waspada saat melihat betapa mesumnya smirk pria tampan yang tengah menatapnya itu. Tanpa aba-aba Nunew langsung terduduk dari tidurnya kemudian berusaha bangkit untuk menjauh dari tempat tidur itu. Namun sebelum itu—


"Aaaaawwwhhh...." Belum sempat bangkit dari duduknya, Nunew merasakan bagian bawahnya sangat perih.


Zee yang melihat Nunew mengerang kesakitan pun langsung terduduk "Nuu, kau baik?" Tanya nya penuh rasa khawatir.


"Bagian bawahku sangat sakit hia." Ucap Nunew dengan mata yang sudah berkaca-kaca.


"Sayang, hia minta maaf naa. Hia akan membelikan mu obat, kau harus istirahat. Jangan masuk kuliah hari ini." Khawatir Zee sambil mengelus pelan wajah cantik favoritnya itu.


"Tidak bisa hia, aku harus ke kampus. Hari ini adalah penentuan mata kuliah konsentrasi."


"Kau bisa melakukan itu besok Nuu, biar hia yang meminta izin pada dosenmu."


Arrange MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang