BAB 26

3.1K 364 64
                                    

---- Painful ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- Painful ----

***

Wang Yibo menoleh ke arah Axian, pemuda tampan itu terlihat bersemangat saat berjalan bersanding dengannya. Ajakan untuk berendam di air panas menurut Yibo adalah ide bagus untuk mendekatkan dirinya dengan sang putra.

Senyum mengembang di bibirnya. Yibo tampak bahagia karena akhirnya bisa meluangkan waktu berdua bersama putranya. Walaupun di dalam hati yang terdalam, ia juga ingin melakukannya bersama Zhan, tetapi ia tidak ingin berharap terlalu banyak. "Terima kasih, Axian."

Pemuda itu menatap daddynya. "Terima kasih untuk apa, Daddy?"

"Terima kasih karena mau menemaniku pergi ke pemandian air panas," jawab Yibo sembari melirik singkat.

Axian terdiam cukup lama menatap daddynya. Waktu kebersamaan mereka dulu yang hampir tidak pernah ada kini terbalaskan. Kekosongan di hatinya kini terisi dengan momen singkat tapi sangat berarti baginya. "Akulah yang seharusnya berterima kasih padamu, Daddy. Karena kau masih mengingatku." Kembali memalingkan wajahnya, ia pun berucap, "Sama-sama, Dad."

Mereka berdua berjalan dalam diam, tiba-tiba suasana berubah menjadi canggung kembali. 
.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di pemandian air panas di dekat hotel. Yibo segera memesan tempat. Setelah melepaskan pakaian dan menyimpannya di sebuah loker penitipan, Yibo dan Axian masuk ke dalam. Ada beberapa pintu ruangan yang di dalamnya terdapat kolam air panas, tetapi sayang sekali, hampir semuanya penuh.

Wang Yibo mencari tempat yang sedikit pengunjung, agar dirinya bisa berbincang-bincang dengan Axian tanpa ada yang mengganggu. Ketika sampai di ujung, ia melihat tulisan privasi tergantung di depan pintu.

"Privasi? Apa-apaan," gerutu Yibo, tidak mengindahkan tulisan yang digantung, ia berniat membuka paksa pintu tersebut. Namun Axian segera menahan lengannya.

"Daddy mau apa?"

"Tentu saja masuk ke dalam," jawab Yibo.

"Tetapi di pintu tergantung tulisan 'privasi', Dad."

"Lalu?"

"Bukankah itu tandanya siapapun dilarang mengganggu atau dilarang masuk?"

Yibo mendecak. "Sudah tenang saja. Ayo masuk."

"Tapi, Dad .... " Axian mencoba menahan Yibo, tetapi pria itu sudah terlebih dulu masuk ke dalam. Dan akhirnya ia hanya bisa mengikuti Yibo dari belakang. "Hhh, semoga tidak terjadi apa-apa," gumamnya.

P A I N F U L (YIZHAN) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang