BAB 39

2.2K 235 48
                                    

--- Painful ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--- Painful ---

***

Hari telah berganti, tak bisa dihindari oleh Xiao Zhan ketika tersadar dari pingsannya. Meskipun matanya tidak bisa melihat, tetapi pikirannya masih segar oleh berita kematian Sung. Xiao Zhan mulai merindukan rasa kantuk yang berat supaya ia bisa melupakan kabar itu. 

"Mommy."

Panggilan lembut dan penuh dengan kekhawatiran menyentak Xiao Zhan dari pikirannya. Suara Axian. 

Xiao Zhan terdiam tak menjawab ataupun bereaksi atas panggilan Axian. Ia menolak untuk berbicara dengan Axian karena Zhan masih kecewa terhadap putranya itu. Xiao Zhan tidak pernah menyangka bahwa putranya akan setega itu membohongi dirinya. Ini baru pertama kalinya ia sangat marah terhadap putranya.

Axian merasa bersedih karena mommynya mendiamkan dirinya. Namun ia menyadari semua itu karena kesalahan yang ia perbuat terlalu besar. "Mommy .... Maafkan Axian ...." Axian benar-benar merasa menyesal, tetapi ia tidak bisa mengembalikan waktu.

Xiao Zhan tidak bisa mendengar suara Axian, rasa lelah, kantuk mulai merayap dan mulai menyelimutinya. Ia kembali tak sadarkan diri. Kondisinya sedang tidak baik-baik saja.

Axian cemas ketika melihat Xiao Zhan memejamkan mata kembali. Wajah mommynya terlihat semakin pucat daripada hari sebelumnya. Ia segera keluar untuk menemui dokter yang merawat mommynya.

.

Sementara itu, Wang Yibo duduk di sebuah BAR dengan ditemani oleh Hu Ge.

"Kenapa kau masih saja bodoh, huh?"

Wang Yibo menenggak wine dengan sekali teguk hingga membuat tenggorokannya terasa panas. Ia mendesis merasakan sensasi panas itu. Teguran dari ayahnya selalu tepat. Ya, ia tetap saja bodoh, selalu melakukan kesalahan bodoh yang membuat Xiao Zhan terluka.

Diamnya Wang Yibo menandakan bahwa apa yang ia ucapkan tadi tepat. "Mau sampai kapan kau akan menyakiti Xiao Zhan? Apa kau tidak bisa menghentikan keegoisanmu? Seharusnya kau tidak berpura-pura menjadi Sung, Yibo."

TRAK

Wang Yibo meletakkan gelas kosongnya dengan kasar di atas meja, lalu menoleh menatap nanar ayahnya dengan mata memerah. "Lalu apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengakui kepada Xiao Zhan bahwa Sung meninggal karena kecelakaan yang menimpa mereka? Apa aku harus menghancurkan perasaannya di saat dia sedang mengalami trauma kebutaan paska kecelakaan? Apa Ayah memikirkan perasaan Zhan jika dia tahu bahwa suaminya telah meninggal dalam kecelakaan? Aku bertanya padamu, Ayah. Bagaimana seandainya Ayah menjadi diriku. Apakah Ayah akan mengatakan kenyataan yang sebenarnya di saat Zhan ketakutan karena buta? Apa Ayah memikirkan perasaanku saat dia memanggilku dengan sebutan Sung?"

Hu Ge terdiam, ia tahu Wang Yibo sedikit benar dengan apa yang diucapkan. "Setidaknya kau tidak berlarut-larut membohonginya."

Wang Yibo mendengkus. "Aku tidak bisa menghapus kebahagiaan di wajah Zhan saat memanggilku Sung, Ayah. Lidahku kelu tidak bisa berkata apa pun. Jika aku benar-benar egois, pasti sudah kukatakan yang sesungguhnya pada Zhan bahwa suaminya sudah meninggal tepat di saat dia sadar dari komanya." Wang Yibo menatap gelas kosong di genggaman tangannya. "Tapi aku tidak bisa. Aku juga tidak bisa menyalahkan Axian untuk melakukan sandiwara itu. Dia juga berduka dengan kematian Sung, dia juga sedang bersedih, Ayah. Axian belum siap memberitahukan kabar kematian Sung pada mommynya yang masih syok karena kebutaannya."

P A I N F U L (YIZHAN) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang