33. Tidak Sederhana

138 24 8
                                    

.

.

.

.

.

.

Alasan kenapa Yola menolak keras menemui Johnny lagi sebetulnya adalah kalimat yang keluar dari mulut Johnny sendiri. Kata Johnny perselingkuhan adalah dosa yang nggak bisa diampuni dalam sebuah hubungan, Ia sendiri juga tidak ragu menggugat cerai Hannah setelah tau perselingkuhannya. Jadi rasanya akan sangat nggak masuk akal kalau Yola mau balikan dengan Johnny setelah semua yang Ia tahu bahwa Johnny bermain di belakang.

Upaya yang dilakukan Johnny untuk sekedar bertemu Yola di luar kampus pun juga nggak kurang. Segala cara sudah Ia coba tapi tetap gagal. Padahal masih ada banyak sekali hal yang Johnny ingin Yola bisa tau dan mengerti perkara dirinya dan Hannah malam itu. Kalaupun nanti setelah penjelasannya Yola masih tidak mau menerima, maka Johnny juga tidak akan memaksa. Tapi faktanya sekarang? Mau menjelaskan saja susah!

Pernah Johnny kepikiran untuk mencegat Yola dan menariknya ke suatu tempat sebentar. Tapi itu mirip penculikan, dan kalau itu terjadi di kampus, bisa-bisa Johnny dilaporkan atas tindakan kekerasan. Ide lainnya adalah dengan menukar urutan bimbingan individu Yola menjadi paling akhir, seehingga Johnny punya lebih banyak waktu untuk mengobrol. Sayangnya itu juga bukan cara yang baik, bisa-bisa Yola makin membencinya gara-gara power abuse. Sementara, Johnny mau membiarkan Yola tenang dulu. Ia yakin nanti akan punya kesempatan lagi untuk bisa meluruskan semuanya.

Selain berbagai upaya Johnny yang gagal, sebetulnya Yola juga sedang didesak oleh Lucas untuk menerimanya lagi. Saat ini cuma Lucas yang tahu tentang kehamilan Yola. Berbagai kalimat sudah Lucas utarakan dengan harapan perempuan kesayangannya itu mau menerimanya lagi.

Yang jelas Yola sendiri juga sempat merasa goyah. Bagi perempuan yang hamil diluar nikah sepertinya, Yola bisa apa untuk memandang dunia luar lagi? Semuanya menjadi sempit seolah Ia tidak punya pilihan selain menerima siapapun yang menginginkannya, dengan bayang-bayang bahwa dirinya sudah tidak menarik lagi.

Setelah kalimat Lucas di discuss corner waktu itu, Yola pun sedikit terpengaruh. Yang dipikirkannya adalah bahwa anaknya tidak boleh lahir tanpa ayah. Pilihan yang tersedia juga cuma satu, Lucas. Dia yang masih terus menawarkan cinta sekalipun tahu kondisi Yola yang berbadan dua. Mau berharap apa lagi Yola?

"Percaya sama aku La, kita bisa lewatin semua ini. Aku yang bakalan nikahin kamu." Ucap Lucas ketika mereka mampir makan setelah selesai melakukan check up rutin untuk kandungan Yola.

"Tapi janin ini bukan anakmu loh Cas." Yola masih mencoba menjajak kewarasan Lucas yang seolah terlalu buta dengan keadaannya.

"Aku nggak peduli. Nanti kalau kita udah menikah, dia jadi anakku."

"Nggak gitu dong Cas, tolong." Yola memijat dahinya pelan.

"La, aku nggak masalah sama sekali dengan kondisimu yang sekarang. Aku betul-betul sayang sama kamu dan semua yang aku lakukan ini adalah wujud dari rasa sayangku. Aku nggak merasa sudah berkorban demi kamu. Yang aku mau cuma kamu jangan sampai tersakiti lagi. Aku yang dulu memang banyak nyakitinnya, tapi kamu tahu sendiri kan aku berubah?" rasanya Yola tidak perlu membalas kalimat Lucas yang amat panjang itu. Yang Yola butuhkan sekarang adalah solusi, karena menurutnya dengan mendatangi Johnny itu bukan pilihan yang tepat.

"Terus aku harus gimana Cas?"

"Setelah ini kamu cuti."

"Hah? Kok cuti?"

"Ya kan kamu denger sendiri kata dokter tadi kalau kandungan kamu lemah, bahkan kalau ada nyeri langsung harus dibawa ke IGD. Masa kamu masih mau sambil kuliah?"

WE'VE GONE TOO FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang