.
.
.
.
.
.
Memangnya apa sih yang biasa dilakuin sama mahasiswa yang gak punya kegiatan apapun selain kelas di kampus?
Yak, betul! Bersenang-senang! Yola sih sebenarnya dulu waktu masih maba minat baget ikut kegiatan organisasi macem BEM, trus ikut kegiatan volunteer di acara-acara entah di dalam maupun di luar kampus. Tapi semenjak dia pacaran dengan Lucas dulu, dia jadi gampang banget dapet peran penting gara-gara Koordinatornya kenal banget sama Lucas. Akhirnya Yola pun memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian apapun di kampus. Toh waktu itu dia juga sudah cukup sibuk dengan Arga. Jadi, yaudahlahya..
Nah, berhubung sekarang Yola masih cukup longgar, Ia akhirnya kembali ngumpul bareng teman-teman dekatnya, Donna, Gara, dan Hendery. Bukan nongkrong di kafe keren begitu bukan sih. Sekedar makan soto daging di daerah Surabaya Barat yang beuh rasanya mantep banget. Warung soto ini selalu jadi pilihan tepat buat mereka berempat kalau lagi pengen makan enak dengan budget yang gampang banget ngaturnya.
"Iya halo?"
"Lagi ngapain nih?"
"Ini lagi makan sama Dery, Gara, Donna. Kenapa?"
"Oh, gapapa."
"Ih, ngapain kamu? Nada ngomongnya kaya lagi kasmaran gitu."
Yola masih sibuk bertelepon dengan Yosa ketika pelayan warung mengantarkan soto pesanan mereka.
"Nanti deh cerita."
"Cieeeeeee" Yola tersenyum lebar dengan maksud menggoda saudara kembarnya itu.
"Widih, udah move on nih Yos?" Gara ikut menggoda dan melongokkan lehernya supaya suaranya bisa masuk ke panggilan telepon Yola.
"Astaga kan aku tadi cuma bilang kalo mau cerita, bukan lagi ngomongin apa-apa."
Yola kini menekan ikon loudspeaker supaya ketiga temannya yang lain mendengar.
"Halah, tinggal bilang iya doang apa susahnya sih Yos?" Dery ikut-ikutan.
"Serius deh kalian sok tau."
"Yos, ke-sok tau an adalah awal mula dari fakta." Timpal Dery.
"Ngaco banget."
Sembari teman-temannya tertawa, Yola mematikan mode loud speaker pada panggilannya.
"Oiya, katanya Mas Chandra kamu mau nge tutor lagi?" Tanya Yosa.
"Iya, besok Selasa mulainya. Cuma dua kali seminggu kok."
"Oh... Yaudah kalo gitu. Oiya aku ntar kalau ada waktu mau ke Surabaya."
"Cieh, kangen banget nih sama kembarannya ya? Lain kali aku mau lah ke sana. Masa kamu terus yang ke Surabaya."
Intinya Yola sedang mengobrol dengan Yosa, saudara kembarnya yang super perhatian. Sebenarnya sama saja dengan tipikal saudara kandung pada umumnya, yang kalau ketemu pasti lebih mirip seperti debat kusir, tapi kalau sedang jauh, mereka bisa manis sekali dan saling merindu.
"Yaudah kalau gitu aku tutup ya, mau makan dulu."
"Kamu mau nge tutor lagi Ci?" Gara bertanya dan dibalas dengan anggukan.
"Aku kasih tau yang mau aku tutorin, tapi jangan kaget ya?" Yola mengunyah nasinya cepat setelah melihat ketiga temannya menunggu.
"Aku mau tutorin Alyssa, anaknya Pak Johnny."
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'VE GONE TOO FAR
Romance"... You can love him so much but still choose to say goodbye..." Ah, tadi itu kata-kata Tara Westover. Yola ingat kalimat yang menyertainya di belakang. "... You can miss a person everyday and still be glad, that they're no longer in your life." Sa...