18. Complicated

371 41 12
                                    

.

.

.

.

.

.

Kedatangan Hannah malam ini memang jauh sekali dari perkiraan Johnny, karena Johnny cuma menghubungi Hannah sekali seminggu lalu. Itu pun cuma melalui kantor karena Johnny sudah tidak punya kontak Hannah lagi. Selama empat tahun terakhir, Hannah bahkan selalu menolak mentah-mentah untuk menemui anaknya, lalu kenapa malam ini Ia datang di tengah pesta? Di hadapan sekian banyak tamu, Hannah bersikap seolah sebelumnya tidak pernah ada masalah apapun terutama antara dirinya dengan Alyssa.

"Tak kira kayak tahun-tahun sakdurunge Jo, tumben tahun iki Hannah teko ning ulang tahunmu karo Alyssa?" (Kirain kayak tahun-tahun sebelumnya Jo, tumben tahun ini Hannah datang ke ulang tahunmu sama Alyssa?). Dean setengah berbisik ketika semua orang tengah asik mencicipi hidangan.

"Gak ngerti aku Mas. Aku loh ngabari yo cuma sekali tok, minggu lalu lak nggak salah" (Aku juga nggak tahu Mas. Aku ngabarin dia juga cuma sekali, minggu lalu kalau nggak salah.) Balas Johnny.

"Oke deh, yaudah mengalir aja ya? Kalaupun misal ada apa-apa, jangan sampai ganggu acaranya Alyssa. Dia keliatan seneng banget lo ketemu mamae. Dia juga makin akrab sama anak-anak yang lain." Pesan Dean dan dibalas anggukan oleh Johnny.

"Nitip Alyssa bentar yo Mas De. Aku mau ke bawah bentar."

Johnny kemudian berjalan mendekati Yola dan berbisik pelan sebentar, lalu diam-diam menyisih dari rooftop.

Rencananya hari ini nggak boleh gagal! Harus tetap berjalan sebagaimana mestinya karena dia sudah menyiapkan kata-katanya sejak lama. Dulu Johnny masih cuma mengatakan kalau dia suka dengan Yola, tanpa ada niatan untuk membebani Yola dengan ikatan yang lebih serius. Tapi setelah ciuman mereka di dekat dapur malam itu, ditambah kapan lalu Yola menelponnya malam-malam dan mengatakan rindu, rasanya sangat nggak tepat kalau Johnny cuma diam saja tanpa tindakan lebih. Menurutnya malam ini adalah waktu yang tepat untuknya dan Yola sama-sama saling jujur tentang perasaan satu sama lain, lalu memulai ikatan baru yang lebih intim.

"Johnny." Baru saja Johnny sampai di balkon tapi Ia sudah dikejutkan oleh suara perempuan yang amat familiar baginya.

"Hannah?"

"Kamu ngapain di sini?"

"Aku.. Mau ngerokok. Di atas banyak anak-anak." Johnny mencoba mencari alasan padahal saat itu tidak ada sepuntung rokok pun di pakaian Johnny.

"Sendirian?"

"Iya." Jawab Johnny sekenanya lalu mereka berdua sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

"Kok diam? Gapapa kamu ngerokok aja, aku nggakpapa kok sama asap rokok. Udah biasa juga lihat kamu ngerokok."

Johnny bingung, masalahnya memang di sakunya nggak ada rokok sama sekali.

"Ternyata rokokku ketinggalan."

"Oh.." Hannah mengangguk pelan, tanpa prasangka apapun. Kembali ada sepi diantara mereka berdua selama beberapa saat.

"Kamu sendiri ngapain ke sini?" Tanya Johnny.

"Aku tadi lihat kamu turun, nggak tau sih tapi aku tiba-tiba pengen ngikutin kamu aja. Alyssa juga lagi asik sama Vale, sama anak-anak yang lain juga."

Hening lagi.

"Lucu ya Jo?"

"Apanya?"

"Hubungan kita."

Gila! Mana letak lucu dari hubungan mereka? Dua orang yang menikah, punya anak, lalu cerai karena pihak perempuan berselingkuh dengan mantannya, dan setelah cerai pun pihak perempuan nggak pernah mau tahu segala perkara anaknya padahal kasih sayangnya adalah hak mutlak anaknya.

WE'VE GONE TOO FARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang