69

3.7K 284 20
                                    

Mendengar perintah dari kana saint berjalan menuju arah calista, dia berdiri di depan calista.

Kana punya maksud tersendiri dengan menyuruh saint untuk bermain dengan calista, kana tau jika calista mulai tertarik dengan saint hal itu kana gunakan untuk menjatuhkan mental calista.

Saint membuka lakban yang menyumpal mulut calista saint membuka nya secara perlahan lahan.

" tuan.. tolong aku" ucap calista

" jika aku menolong mu apa imbalan untuk ki" tanya saint

" apa pun yang kau mau tuan termasuk diriku, aku bersedia melakukan apa pun untuk mu tuan" ucap calista

" benarkah.. bagai mana jika aku tidak mau membantu mu" tanya saint

" tuan,,, tadi tuan bilang tertarik pada ku.. aku mohon bantu aku tuan aku janji menuruti kemauan mu tuan" ucap calista

" bagai mana nong dia ingin aku menyelamatkan nya" ucap saint pada kana

" terserah pada mu phi" jawab kana

" makasih kana.. tuan tunggu apa lagi cepat bebaskan aku kana sudah membebaskan ku" ucap calista

" kau tau apa keinginan nongku itu berarti perintah untuk ku" jelas saint

" kana sudah bilang tadi untuk membebaskan aku tuan jadi tunggu apa lagi itu perintah kana bukan" ucap calista

" apa kana tadi bicara untuk membebaskan mu" tanya saint

" tidakk kana tadiii billa..." belum sudah calista bicara saint lebih dulu menyumpal mulut nya dengan kain yang memang sudah dia siapkan

" kau berisik sekali nona" ucap saint

Saint menggambil pisau tajam yang berumuran racun, racun itu memang tidak mematikan tapi racun yang ada di pisau itu sungguh sangat menyiksa jika sudah tergores di tubuh.

Saint menggambil sarung tangan yang akan dia gunakan agar racun itu tidak mengenai tangan nya.

" kau tau nona.. pisau ini sudah di lumurin racun, tapi kau tenang saja racun ini tidak mematika mungkin hanya... menyiksa mu saja" ucap saint menatap calista

" hhhhmmmmmmm" lirih calista dengan menggelengkan kepalanya

Saint tanpa ragu menyayat wajah calista dengan pisau tersebut tak sampai di situ saint menyayat tubuh serta kaki calista darah keluar membasahi tubuh calista.

Dan seketika sayatan yang saint buat berubah seperti melepuh semua luka luka nya bernana dan terasa perih.

" hhhhmmmrrrrr" teriak calista kesakita namun teriakan nya tertahankan karna saint menyumpal mulut nya

Tubuh calista mulai kejang kejang racun yang ada pada tubuh nya mulai bereaksi namun itu tidak sampai membunuh calista karna racun yang di gunakan saint racun yang berdosis rendah.

" mau mulai nong" tanya saint

" baiklah phi" jawab kana

Kana maju ke arah calista namun sebelum itu dia lebih duluh menggambil samurai yang sudah ada di ruangan itu.

Tubuh calista sudah stabil tidak kejang kejang lagi namun luka dari sayatan saint berpengaruh besar pada tubuh nya, tubuh nya dingin wajah nya pucat serta bibir nya sudah membiru karna rasa sakit yang dia alami.

" bagai mana mau lanjut" tanya kana dengam membuka penyumpal pada mulut calista

" ttoo..llong.. aa..ku" ucap calista terbata bata

" kemana kesombongan mu dulu?! Dan di mana keangkuhan mu dulu hem" tanya kana

" mmaa..ffk..an aa..ku" ucap calista

Daddy Miu & Baby KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang