Ana melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolah. Rasanya ia sedikit tidak bersemangat untuk sekolah hari ini. Bukan apa-apa, dari depan gerbang saja ia sudah melihat pemandangan yang sangat membuat ia jengkel.
Siapa lagi, kalau bukan Liam yang sedang bersama Widia.
Ana melihat Liam berjalan kearahnya. Buru-buru Ana mempercepat jalannya menuju kelas.
Namun, Liam berlari cepat kearah ana."Ana, aku anterin ke kelas yah," ucap Liam.
Ana tidak menjawabnya, memilih mengabaikan Liam dan berjalan cepat.
Liam menarik tangan Ana." Ana, aku minta maaf."
Ana menghempaskan tangan Liam."Apa semuanya belum cukup Liam? Aku mohon, jangan ganggu aku."
Ana meninggalkan Liam begitu saja. Sedangkan Liam masih berdiri dengan rasa bersalahnya.
Setelah sampai didepan kelasnya, tiba-tiba saja seseorang menarik tangan Ana membuat Ana terkejut."Ana! Lo harus liat ini," ucap Tika menunjukan postingan story instagramnya Widia semalam.
Ana mengepalkan kedua tangannya, matanya berkaca-kaca menahan air mata. Melihat di postingan tersebut Widia sedang berada dipelukan Liam. Meskipun Wajah Liam ditutupi stiker, tapi difoto itu Liam sedang memakai baju yang Ana berikan sebagai kado untuknya.
"Ana, gue minta maaf. Gue cuma mau sahabat gue sadar, kalau Liam itu gak pernah cinta sama lo."
"Iya Tik, gue bego emang." ucap Ana menghapus air matanya yang baru saja turun.
"Sekalipun lo udah merubah penampilan lo buat Liam, Liam tetep sama Widia Na."
"kenapa lo masih bertahan, sama orang yang udah nyakitin lo terus terusan! Apa perlu gue labrak mereka Na!" Tika mencoba memarahi Ana mencoba membuat Ana mengerti.
"Gue gapapa Tik. Lagian, Liam bilang mereka cuma sahabat an."
"Sahabat?!"
"Sahabat mana yang peluk pelukan Na? Liam itu harusnya ngejaga perasaan lo. Ana yang gue kenal dulu gak bego kayak sekarang. Mana Ana yang gue kenal dulu hah!"
"Gue- gabisa Tik. Gue udah sayang sama Liam."
"Cih, gue cuma berharap lo cepet sadar. Sekuat apapun lo menggenggam semuanya percuma Na."
Tika merangkul Ana memeluknya, membuat Ana menangis dipelukan sahabatnya.
Tika adalah sahabat satu-satunya yang paling dekat dengan Ana, dan yang paling tahu semuanya tentang Ana. Ana mempunyai 3 sahabat. Mila, Rani, dan Tika.
Tika lah yang paling dekat dengan Ana.
Dahulu Ana adalah seorang gadis yang cupu.
Ana mengenal Tika saat beberapa orang yang tengah membully Ana. Tika datang dan menolongnya.
kemudian, mereka berteman dan semenjak saat itu pula Ana mengenal Mila, dan Rani.Flashback on
"lo masih betah pacaran sama si cupu? Selera lo rendah juga ya Liam."
"Iya tuh. Kalo gue sih ogah banget ya."
"Putusin aja sih, heran gue, dipelet apa sih lo sama si cupu."
Ana tengah berdiri disebuah acara ulang tahun temannya bersama Liam dan teman-temannya. Berharap teman-temannya Liam menerima kehadirannya Ana, tapi malah cercaan dan hinaan yang Ana terima.
Liam menarik tangan Ana menuju keluar Acara.
"Aku malu punya cewek cupu kayak kamu Na."
"Aku bener bener malu. Temen-temen aku ga Nerima hubungan kita. Coba aja kamu sedikit merubah penampilan kamu. Aku malu di ejekin temen-temen aku."
"Maaf Liam, Ana gak bermaksud-"
"Cukup. Kamu mau berubah demi aku kan? Kamu mau kan aku bahagia?"
Ana mengangguk mengiyakan. Meresap kata demi kata yang Liam katakan. Ia harus berubah! Ia ingin Liam bahagia. Ia tidak mau kalau Liam di ejek teman-temannya lagi.
Flashback off.
Ana begitu ingat, Tika lah yang membantu Ana berubah penampilan, dan memenuhi permintaan Liam. Mengajari cara agar melawan jika seseorang membully nya. Persahabatan mereka begitu erat.
****
Bersambung ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Terakhir
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Ariana, anak yatim yang hidup dengan ibunya Ross. Ia dipaksa Menikah dengan lelaki yang seharusnya menjadi kakak tirinya. Permintaan terakhir disisa hidup ibunya lah yang membuat Ariana menurutinya. Di sisi lain, ia juga...